Abstract:
Industri konstruksi merupakan industri yang kompleks dan dinamis karena: (1)
melibatkan banyak pihak seperti project owner, konsultan, manajemen konstruksi,
quantity surveyor, dan kontraktor, (2) membutuhkan multi-discipline ilmu seperti
teknik sipil, mechanical-electrical, arsitek, dan design, (3) dibatasi oleh waktu dan
biaya, (4) dituntut kualitas hasil yang baik karena berhubungan dengan keamanan
dan keselamatan para pengguna, sehingga dalam pelaksanaannya diperlukan
manajemen proyek yang baik. Sama seperti halnya bisnis pada umumnya, maka
PT. X yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri konstruksi ini juga
mengharapkan pencapaian margin yang optimal dalam setiap proyek yang
dilakukan. Kondisi yang terjadi saat ini adalah pencapaian margin hanya 20-30%
dari margin yang ditargetkan. Melalui penelitian kualitatif dengan pendekatan
action research, maka dilakukan observasi, semi-structured interview, dan studi
dokumen yang kemudian diilakukan analisa sehingga menemukan 23 permasalahan
yang menyebabkan pencapaian margin yang tidak optimal. Dari 23 permasalahan
tersebut dirancanglah 9 modul sistem pengendalian manajemen yang jika
dijalankan dan dikembangkan secara kontinu, maka tidak hanya menjadi alat
kontrol tetapi juga dapat membangun suatu knowledge work system yang akan
mendukung knowledge management perusahaan serta pengambilan keputusan yang
lebih baik dalam perusahaan untuk pencapaian margin yang lebih optimal.