dc.description.abstract |
Kampung Arab tertua di Kota Palembang adalah Kampung AL-Munawar sudah ada sejak 350 tahun yang lalu. Kampung ini masih mempertahankan homogenitas serta bentuk, ruang dan tatanan kampungnya. Oleh karena itu dilakukan penelitian tentang bentuk ruang dan tatanan pada Kampung Arab Al-Munawar Palembang. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Survey dilakukan pada kampung dan pada tiga bangunan yang telah menjadi bangunan cagar budaya. Bangunan tersebut adalah rumah darat yaitu rumah limas yang memiliki kekijing pada bagian depan rumah. Kekijing adalah lantai yang berundak ±30-40cm. Setiap undakan lantai menggambarkan tingkatan pendalaman agama, dimana material lantai menggunakan kayu unglen. Rumah batu adalah rumah bergaya Indis dengan ketebalan dinding 11g ± 37cm. Rumah ini mengalami kenaikan ± 60 cm dari permukaan tanah. Lantai menggunakan ubin yang diimpor Langsung dari Italia. Rumah kaca adaLah rumah tinggal yang berganti fungsi menjadi madrasah dengan bentuk yang masih sama. Rumah ini terdiri dari dua lantai, lantai satu menggunakan material dinding bata dan lantai dua menggunakan dinding kayu.
Kampung Arab Al-Munawar masih menjaga budaya dan tradisinya. Massa hunian yang ada dipengaruhi oleh gaya arsitektur Palembang, arsitektur Indis maupun campuran antara gaya arsitektur Palembang dan Arsitektur lndis. Akan tetapi pembagian ruang bunian di kampung ini masih berdasarkan pada rumah tinggal Islam. |
en_US |