dc.contributor.advisor |
Soetedjo, Jenny Novianti M. |
|
dc.contributor.advisor |
Martina, Angela |
|
dc.contributor.author |
Effendy, Dian Santoso |
|
dc.date.accessioned |
2024-04-23T01:52:03Z |
|
dc.date.available |
2024-04-23T01:52:03Z |
|
dc.date.issued |
2018 |
|
dc.identifier.other |
skp36826 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/17097 |
|
dc.description |
4358 - FTI |
en_US |
dc.description.abstract |
Industri tekstil merupakan industri yang banyak menggunakan air dalam proses produksinya. Proses produksi tekstil tidak hanya menghasilkan produk tapi juga menghasilkan air limbah. Salah satu limbah yang dihasilkan adalah limbah yang mengandung zat warna tekstil sehingga diperlukan pengolahan sebelum dibuang. Salah satu pengolahan yang digunakan adalah koagulasi dan flokulasi. Metode koagulasi dan flokulasi memiliki kelebihan yaitu biaya yang dibutuhkan murah dan efektif dalam mereduksi zat warna pada air limbah. Koagulan yang digunakan pada penelitian ini adalah koagulan alami yang terbuat dari biji asam jawa yang ramah lingkungan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan kondisi optimal biji asam jawa sebagai koagulan alami dalam menurunkan konsentrasi zat warna pada air limbah tekstil. Air limbah tekstil yang digunakan pada penelitian ini diwakilkan dengan air limbah sintetik yang terbuat dari zat warna drimaren dark red HF-CD. Zat wama drimaren dark red HF-CD dipilih karena merupakan salah satu pewarna dari pewarna utama untuk kain mengandung zat selulosa seperti katun dan wol. Rancangan penelitian dibuat menggunakan design expert 7.0.0 metode central composite design dengan memvariasikan variabel pH (2-7), dosis koagulan (1-3 g/L), dan dosis zat wama (20-30 ppm). Hasil penelitian kemudian dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer untuk menentukan %penurunan konsentrasi zat warna
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koagulan biji asam jawa memiliki kemampuan memberikan %penurunan konsentrasi zat wama. Kondisi terbaik yang didapat dari penelitian terdapat pada pH 4,5 dosis koagulan 3,68 g/L dosis zat wama 25 ppm dengan %penurunan konsentrasi zat wama sebesar 94,29%. Berdasarkan hasil penelitian semakin tinggi dosis koagulan semakin besar %penurunan konsentrasi zat warna, namun hal ini berbeda untuk pH karena berdasarkan pH kondisi terbaik berada pada pH 4,5. Pada penelitian ini divariasikan juga koagulan biji asam jawa yang menggunakan kulit dan lepas kulit. Berdasarkan penelitian didapat koagulan biji asam jawa lepas kulit memiliki %penurunan konsentrasi zat wama lebih tinggi dengan selisih koagulan menggunakan kulit sebesar 3,8%. |
en_US |
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR |
en_US |
dc.subject |
koagulasi |
en_US |
dc.subject |
koagulan alami |
en_US |
dc.subject |
biji asam jawa |
en_US |
dc.subject |
konsentrasi zat warna |
en_US |
dc.title |
Aplikasi koagulan biji asam jawa dalam penurunan konsentrasi zat warna drimaren red pada limbah tekstil sintetik pada berbagai variasi operasi |
en_US |
dc.type |
Undergraduate Theses |
en_US |
dc.identifier.nim/npm |
NPM2014620059 |
|
dc.identifier.nidn/nidk |
NIDN0422117802 |
|
dc.identifier.kodeprodi |
KODEPRODI614#Teknik Kimia |
|