Abstract:
Perkembangan digital banking yang ada di Indonesia saat ini belum diiringi dengan
tingkat adopsi penggunaannya yang tinggi pula. Apabila dibandingkan dengan layanan
lainnya seperti mobile banking maupun internet banking, pengguna layanan digital banking
masih jauh lebih rendah. Hal tersebut juga sejalan denga napa yang dialami oleh Digital
Banking X. Berdasarkan data jumlah pengguna aktif bulanan layanan digital banking, saat
ini jumlah pengguna terbanyak dimiliki oleh digital banking Jenius dan Digital Banking X
hanya berada diurutan keempat. Maka dari itu, dapat ditarik kesimpulan bahwa adopsi
penggunaan digital banking di Indonesia saat ini masih rendah dan sejalan dengan apa
yang dihadapi oleh Digital Banking X. Padahal berdasarkan data, dapat dilihat bahwa
terdapat tren positf kenaikan jumlah transaksi perbankan digital dari tahun ke tahun. Pada
penelitian ini, terdapat 4 variabel yang digunakan berdasarkan model acuan UTAUT dan 1
variabel tambahan dalam model penelitian ini, antara lain performance expectancy, effort
expectancy, social influence, facilitating conditions, dan perceived risk. Selanjutnya
dilakukan pengambilan data menggunakan kuesioner dengan jumlah data yang
didapatkan sebanyak 101 responden. Setelah mendapatkan data dari seluruh responden,
dilanjutkan pengolahan data menggunakan metode PLS-SEM. Seluruh pengujian ini
dilakukan dengan menggunakan aplikasi SmartPLS. Dari hasil pengolahan data, terdapat
hanya terdapat 4 variabel yang mempengaruhi minat adopsi digital banking. Keempat
variabel tersebut adalah performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan
perceived risk. Dari keempat variabel tersebut, selanjutnya dilakukan penentuan prioritas
dengan menggunakan metode IPMA yang menghasilkan 5 usulan prioritas. Dari ketiga
usulan tersebut, sebanyak 4 usulan perbaikan diterima dan 1 usulan perbaikan
dipertimbangkan oleh pihak Digital Banking X.