Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kinerja keuangan perusahaan pada PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT.INTI) Persero dengan menghitung rasio keuangan serta memprediksi potensi kepailitan perusahaan dengan penerapan Altman Z-Score periode 2016 sampai dengan 2020.
PT.INTI merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang telekomunikasi berperan sebagai pemasok utama pembangunan jaringan telepon nasional PT. Telekomunikasi Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan sampel yang digunakan diambil dari laporan keuangan PT.INTI periode 2016 sampai dengan 2020. Sampel tersebut digunakan untuk menghitung rasio keuangan yang akan digunakan pada model Altman Z-Score. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Total Aset, Rasio Laba Ditahan terhadap Total Aset, Rasio Laba Sebelum Bunga dan Pajak terhadap Total Aset, Rasio Nilai Buku Ekuitas terhadap Total Kewajiban dan Penjualan terhadap Total Aset. PT. INTI termasuk pada perusahaan manufaktur dengan kategori perusahaan non-Publik sehingga model Altman Z-Score yang digunakan yaitu Z(1)= 0,717X1+ 0,847X2+3,10X3 + 0,420X4 + 0,998X5 dengan kriteria penilaian Z-Score <1,23 perusahaan berada pada distress zone, 1,23 < Z-Score < 2,99 perusahaan berada pada grey zone, dan Z-Score > 2,99 berada pada safe zone.
Dari hasil perhitungan nilai 5 rasio yang digunakan pada model Altman Z-Score menggambarkan bahwa kinerja keuangan PT INTI semakin menurun yang menghasilkan nilai Z-Score yang negatif di 3 tahun terakhir. Hasil perhitungan Altman Z-score menunjukan bahwa PT.INTI berada pada destress zone yang artinya terancam bangkrut. Indikasi tersebut terjadi dalam 5 tahun terakhir yaitu tahun 2016 sampai dengan 2020. Dengan begitu, berdasarkan nilai Z-Score tahun 2016 sampai dengan 2020, PT.INTI sudah bisa dinyatakan pailit. Untuk mempertahankan Perusahaannya, PT.INTI telah melakukan beberapa upaya yaitu meningkatkan pendapatan, efisiensi biaya, dan restrukturisasi utang serta modal.