Abstract:
Kulit wajah merupakau salah satu faktor penting yang rnempengaruhi penampilan seseorang. Masalah pada kulit wajah jerawat dan keriput (penuaan dini) terjadi karena adanya pengaruh Juar terutama kotoran dan radikal bebas (sinar UV, asap kendaraan, rokok, dsb). Likopen dan vitamin C termasuk zat dalam buah tomat yang berfungsi sebagai penangkal radikal bebas terutama dari paparan sinar UV, menghilangkan jerawat dan mencerahkan kulit. Nilai produksi tomat di Indonesia 77% lebih besar dari konsumsinya (520 ribu ton) mengakibatkan harga jualnya menurun. Pemanfaatan tomat sebagai bahan aktif dalam formulas:i masker wajah gel peel- off untuk merawat kulit wajah menjadi salah satu potensi peningkatan mutu dan harga jual buah tomat di Indonesia.
Proses pembuatan masker gel peeL-off pad a peneltian ini terdiri dari 4 tahap, yaitu: a) tahap preparasi berupa pengambilan sari buah tomat; b) tahap gel forming pertama, berupa gelatinisasi polivinil alkohol sebagai gelling agent 80 C); c) tahap gel forming kedua, berupa gelatinisasi bentonite dan madu sebagai bumektan ( 40°C); serta d) tahap formulasi, dengan mencampurkan sari buab tomat pada kecepatan pengadukan konstan 2.000 rpm selama 8 menit. Optimasi dilakukan menggunakan rancangan percobaan Response Surface-Central Composite Design model hybrid dengan memvariasikan kosentrasi sari buah tomat (15 - 25%-b/b ), konsentrasi polivinil alkohol (9 - 13% bib), konsentrasi bentonite clay ( 6-1 0%-b/b ), dan konsentrasi madu ( 5-7%-b/b) untuk mengetabui kondisi optimum formulasi sediaan masker gel peel - offbuah tomat dengan meninjau beberapa aspek yaitu: viskositas (viskometer), waktu pengeringan, kadar vitamin C spektrofotometri , dan kadar likopen (spektrofotometri).
Hasil penelitian menunjukan bahwa komposisi PVA level tinggi (13%-b/b). atau bentonite level tinggi (10%-b/b) disertai penambahan sari buah tomat menyebabkan peningkatan viskositas, peningkatan kadar vitamin C dan likopen. Penambahan sari buah tomat ini menciptakan suasana asam dan memprotonasi gelling agent (PV A dan bentonite sehingga memaksimalkan swelling dan penyerapan zat aktif pada masker. Penambahan komposisi PVA level tinggi (13%-b/b) disertai dengan penambahan bentonite menyebabkan peningkatan waktu pengeringan masker, peningkatan kadar vitamin C dan likopen. Peningkatan komposisi gelling agent akan memperbanyak interaksi pembentukan gel sehingga meningkatkan penyerapan pada masker. Penam.bahan komposisi madu menyebabkan peningkatan viskositas, waktu pengeringan, kadar vitamin C, dan Likopen. Peran madu pada formulasi masker sebagai humektan mempertahankan kelembaban masker sehingga mempermudah pembentukan gel, pengaturan waktu pengeringan masker, dan peningkatan kadar vitamin C serta likopen