Abstract:
Berdasarkan permenperin RI no. 88/M-IND/PER/10/2014 terdapat sasaran jangka panjang pengembangan klaster industri garam yaitu meningkatkan kapasitas dari rata -rata 80 ton/ha menjadi 100 ton/ha tiap tahunnya hingga tahun 2025 dengan kualitas garam 65% kualitas 1, 25% kualitas 2 dan 10% kualitas 3. Kandungan NaCl pada ketiga kualitas garam tersebut adalah berturut-turut 94,7%, 85-90%, dan dibawah 85%. Garam hasil produksi dari air laut di tambak dengan metode penguapan hanya dapat menghasilkan garam dengan kadar NaCl sebesar 88%. Kadar NaCI sebesar itu belum memenuhi kebutuhan untuk industri yaitu kadar NaCl minimal 96%. Oleh karena itu dibutuhkan proses pemurnian lebih lanjut untuk mendapatkan kadar garam yang sesuai dengan standar.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari ukuran partikel garam dan kualitas garam serta terhadap kuahtas garam yaitu kadar NaCl, serta pcngotor tak larut Ca2+, dan Mg2+ dalam proses pemurnian dengan proses hidroekstraksi serta jumlah tahap optimal untuk proses hidroekstraksi. Dari penelitian ini diharap akan mendapat kondisi proses terbaik untuk memumikan garam dengan proses hidroekstraksi. Pada tahap persiapan dilakukan analisis kualitas awal garam serta dilakukan penyeragaman ukuran partikel garam yaitu -2.5+5 mesh, -5+ 10 mesh, -10+20 mesh, serta -20+30 mesh. Penelitian utama adalah proses hidroekstraksi batch pada temperatur dan tekanan ruang, kecepatan pengadukan 50 rpm, waktu ekstraksi 15 menit/ tahap, serta perbandingan F: S sebesar 1 :40. Garam hasil hidroekstraksi akan dianalisa kadar NaCl berdasarkan prinsip argentometri, analisis kadar Ca2+ dan Mg2+ berdasarkan kompleksometri. Proses hidroekstraksi dilakukan beberapa tahap dengan kondisi yang sama hingga kadar NaCI, Ca2+ dan Mg2+ tidak mengalami perubahan lagi.
Dari penelitian didapatkan bahwa 2 tahap dapat menghilangkan pengotor Ca2+ dan Mg2+ secara signifikan sehingga keseluruhan penelitian dilakukan dengan 2 tahap. Ukuran partikel yang semakin kecil dapat menghilangkan pengotor secara signifikan. Kadar pengotor Mg2+ dan Ca2+ terbanyak yang dapat terhawa oleh larutan garam murni jenuh yaitu pada garam K3 dengan ukuran partikel -20+30 mesh 69.64% dan 68.7881%. Sedangkan kadar NaCl terbesar pada garam kualitas 2 ukuran partikel-10+20 dengan kadar NaCl sebesar 95,89%.