dc.description.abstract |
Spirulina adalah mikroalga multiseluler berwarna hijau-kebiruan yang hidup di dalam air. Spirulina memiliki potensi yang dapat digunakan sebagai sumber alternatif minyak nabati. Spirulina mempunyai umur panen yang relatif singkat dibandingkan dengan sumber minyak nabati lainnya. Spirulina mempunyai kandungan lemak mencapai 7 % dari berat keringnya. Minyak spirulina dapat digunakan sebagai salah satu diversifikasi sumber minyak pangan Indonesia karena dapat menghasilkan minyak dalam jumlah besar. Sela.in itu spirulina dikenal sebagai salah satu sumber minyak yang ramah lingkungan karena tidak menghasilkan CO2 yang berkontribusi dalam perubal1an iklim.
Metode ekstraksi yang digunakan dibagi menjadi tiga tahap yaitu: pencarian metode ekstraksi, penelitian utama, dan analisa hasil penelitian. Pencarian metode ekstraksi dilakukan untuk memperkirakan metode dan variasi yang cocok dilakukan pada penelitian utama. Penelitian utama dilakukan dengan metode soxhlet dan menggunakan 4 jenis pelarut yaitu metanol, etanol, iso-propanol, dan n-heksana. Ekstraksi dilakukan selama 23 siklus (±4 jam). Minyak spirulina ditimbang untuk ditentukan rendemennya dan dianalisa bilangan asam lemak bebas, bilangan penyabunan, dan bilangan iodin. Rancangan percobaan yang digunakan adalah faktorial tunggal yaitu pengaruh jenis pelarut terhadap rendemen.
Hasil penelitian yang didapatkan pada tingkat kepercayaan 95%, jenis pelarut memiliki pengaruh terhadap rendemen yang dihasilkan dari proses ekstraksi minyak spirulina sp. Rendemen paling besar berasal dari variasi jenis pelarut metanol yaitu sebesar 10,46 %. Berdasarkan kualitas minyak, variasi tersebut memiliki asam lemak bebas 23,77 g/100 g minyak, bilangan penyabunan sebesar 52,54 mg KOH/g minyak, dan bilangan iodin sebesar 218,79 g Iodin /100 g minyak. |
en_US |