Abstract:
Singkong adalah salah satu komoditas pertanian Indonesia banyak digunakan sebagai bahan baku pembuatan berbagai produk pangan dan memiliki prospek yang baik. Salah satu produk terkenal dari singkong adalah tepung fercaf. Sampai saat ini,fercaf digunakan untuk meningkatkan diversifikasi produk tepung. Fercaf diproduksi dari singkong yang telah difermentasi dengan bantuan 3 jenis jamur dan bakteri. Proses fermentasi memberikan pengaruh pada rasa dan juga warna dari singkong, sesuai dengan standar yang tertulis dalam SNI.
Salah satu proses penting dalam produksi tepung fercaf adalah pengeringan. Proses pengeringan meningkatkan kualitas produk dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme dalam tepung. Aspek penting dalam pengeringan singkong terfermentasi adalah kadar air yaitu standar sebesar 13 % dari SNI. Metode pengeringan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengeringan surya. Metode ini adalah metode pengeringan yang paling baik dan efisien.
Perancangan preheater bertujuan agar udara yang stagnan dalam chamber pengering. Temperatur yang stagnan membuat efisiensi pengeringan berkurang. Penelitian membandingkan antara konveksi alamiah dan konveksi paksa dari. Peheater meningkatkan kinerja pengeringan pada tray bagian bawah, namun kurang stabil dikarenakan kondisi cuaca dan proses perpindahan panas yang kurang sempurna. Penggunaan beberapa asumsi perancangan juga menyebabkan hasil kurang sesuai dengan literatur.