Abstract:
Karotenoid berperan sebagai antioksidan yang digunakan untuk menangkal radikal bebas yang dapat menyebabkan munculnya penyakit degeneratif Astaxanthin merupakan pigmen karotenoid yang memiliki kandungan antioksidan tinggi. Astaxanthin dapat diperoleh dari sumber alami ataupun hasil sintesis kimia. Haematococcus pluvialis merupakan sumber astaxanthin alami yang mengakumulasi astaxanthin dalam jumlah besar pada kondisi stres. Pertumbuhan H pluvialis pada fase hijau dipengaruhi oleh berbagai kondisi seperti jenis dan jumlah media tumbuh, intensitas cahaya, pH media, temperatur, dan konsentrasi inokulum awal.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi inokulum awal serta jumlah dan jenis media tumbuh terhadap pertumbuhan H pluvialis. Penelitian ini diawali dengan penelitian pendahuluan guna mengetahui rentang kondisi pertumbuhan yang ideal bagi mikroalga H pluvialis di lingkungan tempat dilakukannya penelitian. Tahap selanjutnya, dilakukan pengkulturan H pluvialis hingga kultur mencapai jumlah sebanyak 2,5 L (OD= 1 - 1,2) untuk dilakukan penelitian utama. Penelitian utama dilakukan variasi berupa konsentrasi inokulum awal (25 - 35 %-v/v), jumlah media (l-2 mL), dan jenis media tumbuh (Walne 's dan BG-11 ). Pertumbuhan dianalisis nilai optical density (OD) menggunakan spectrophotometer dan jumlah sel menggunakan haemocytometer yang diamati setiap hari pada jam yang sama hingga hari ke-5. Dari hasil analisis kemudian dicari kondisi optimal pertumbuhan dengan metode Central Composite Design (CCD). Selain itu, perilaku pertumbuhan da1i masing-masing sampel variasi juga diamati.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pertumbuhan sel H pluvialis lebih baik pada media tumbuh BG-11 dengan konsentrasi inokulum awal dan jumlah nutrisi sebesar 37,07 % dan 1,5 mL yang menghasilkan kepadatan sel tertinggi (23,75 x 106 sel/mL) pada hari ke-3 dibandingkan variasi lainnya. Untuk pertumbuhan menggunakan media Walne, diperoleh pertumbuhan terbaik dengan konsentrasi inokulum awal dan jumlah nutrisi sebesar 35 % dan 2 mL yang menghasilkan kepadatan sel tertinggi (17,5 x 106 sel/mL) pada hari ke- 3. Dalam percobaan ini, tidak ditemukan kondisi optimal pertumbuhan dengan metode CCD yang diakibatkan oleh pemilihan rentang variasi yang sempit.