dc.description.abstract |
Industri tekstil merupakan industri manufaktur terbesar baik di Indonesia maupun di dunia. Pertumbuhan industri tekstil memberikan dampak positif diantaranya memajukan perekonomian negara, namun industri tekstil menimbulkan masalah lingkungan berupa limbah cair. Koagulasi dan flokulasi merupakan salah satu metode untuk mengolah limbah tekstil.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jenis dan dosis koagulan dan flokulan terhadap persen penurunan sludge. Pada percobaan pendahuluan variabel yang divariasikan pada penelitian ini yaitu jenis koagulan, di antaranya PAC, FeSO4, alum, dan PL-50 dan jenis flokulan di antaranya AP-310-H dan aquaclear. Pada percobaan utama dilakukan variasi dosis koagulan yaitu 150, 200, dan 250 ppm. Variasi dosis flokulan yaitu 0,5, 1, dan 1,5 ppm. Pada penelitian ini diharapkan dapat memberikan alternatif jenis koagulan dan flokulan serta dosis terbaiknya untuk mengolah limbah tekstil sesuai dengan karakteristiknya.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa jenis koagulan Polyaluminium Chloride (PAC) dan jenis flokulan AP-310-H merupakan kombinasi jenis yang paling baik menghasilkan persen penurunan sludge tertinggi yaitu 16,5 %. Dosis koagulan PAC sebesar 250 ppm dan dosis flokulan AP-310-H sebesar 1 ppm merupakan dosis terbaik menghasilkan persen penurunan sludge yang paling tinggi yaitu 31,4%, dan menghasilkan nilai turbiditas yang paling rendah yaitu 61,5 NTU. Koagulan PAC sebesar 250 ppm dan dosis flokulan AP-310- H sebesar 1 ppm menunjukkan persen penurunan parameter yang paling tinggi yaitu pada COD sebesar 74,52%, BOD sebesar 70,9% , dan turbiditas sebesar 82,4%.Parameter COD,BOD, dan pH pada penelitian ini telah memenuhi baku mutu air limbah menurut Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat 1 Jawa Barat Nomor 6 Tahun 1999 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri di Jawa Barat. |
en_US |