Abstract:
Indonesia merupakan negara berkembang dengan tingkat mobilitas
tinggi, sehingga transportasi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.
Tingginya penggunaan transportasi, berdampak pada meningkatnya peluang
kecelakaan. Salah satu kecelakaan yang sering terjadi, dan memakan korban jiwa
adalah kecelakaan pada perlintasan Kereta Api (KA) sebidang. Berdasarkan data
PT KAI, selama tahun 2018 hingga 2019 terjadi 655 kecelakaan pada perlintasan
KA di Indonesia. Faktor utama yang menyebabkan kecelakaan pada perlintasan
KA sebidang adalah perilaku pengendara kendaraan bermotor yang menyimpang.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat usulan perancangan
sistem perlintasan kereta api persuasif di kota Bandung untuk mencegah
kecelakaan pada perlintasan KA sebidang.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Persuasive System
Design (PSD), yang memiliki tujuan merubah perilaku. PSD memberikan panduan
signifikan dan mendetail dalam mengembangkan suatu sistem. Metodologi
penelitian dimulai dari identifikasi permasalahan kunci sistem, menganalisis
konteks persuasi, desain sistem, perancangan prototipe, dan evaluasi. Identifikasi
permasalahan kunci dari sistem dilakukan dengan cara wawancara dan observasi
pada perlintasan, yang menghasilkan motivasi, kemampuan, dan pemicu
pengendara saat ini. Selanjutnya, dilakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk
mendapatkan ide kemungkinan solusi. Tahap berikutnya, mendesain sistem yang
terbagi menjadi perancangan pendukung tugas utama, pendukung dialog,
pendukung kredibilitas sistem, dan pendukung sosial. Kemudian bersama salah
satu pihak PT KAI mendiskusikan alternatif usulan yang layak untuk diterapkan
pada sistem perlintasan KA sesungguhnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan solusi perbaikan
sistem perlintasan KA sebidang berupa penambahan instruksi melalui pengeras
suara, penambahan barrier di bawah portal KA, serta pemasangan lampu kedapkedip
pada portal. Tahap terakhir adalah evaluasi dari usulan, menggunakan
Perceived Persuasiveness Questionnaire (PPQ) untuk menilai tingkat persuasif
yang dirasakan, serta wawancara. Hasil dari PPQ dengan kriteria effectiveness,
quality, dan capability mendapatkan nilai yang baik yaitu 4, 3,88, dan 4,45. Hasil
wawancara juga menunjukkan respon positif dan merasa usulan dapat
mengurangi kecelakaan yang terjadi pada perlintasan KA sebidang.