Abstract:
Kontaminasi logam berat adalah masalah ekologis yang universal. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang paling penting dan jumlahnya berlimpah (70% bagian dari bumi). Tanpa senyawa air maka semua bentuk kehidupan bumi tidak ada. Salah satu logam berat yang paling berbahaya adalah ion logam Cu2+ Ambang batas kandungan Cu2+ yang diperbolehkan air dalam air adalah 0,2 ppm. Dalam jumlah berlebih logam Cu2+ dapat bersifat racun bagi organisme. Maka, untuk mengurangi kandungan logam berat pada air dapat dilakukan melalui proses adsorpsi yang merupukan salah satu proses penghilangan logam berat dalam air. Proses adsorpsi limbah logam berat Cu2+ dengan adsorben komposit nanokarbon.
Komposit nanokarbon diperoleh dengan metode Nebulized Spray Pyrolysis (NSP) pada temperatur 850°C dan katalisferrocene 0,015 g/ml. Adsorben komposit nanokarbon yang telah dihasilkan digunakan untuk menyerap ion logam Cu2+ dalam air dengan variasi jumlah adsorben (30, 60, dan 90 mg), pH (2,5; 3,5 dan 5), konsentrasi awal larutan(l00, 150, 200, 150, dan 300 ppm), dan temperature (25, 35, dan 45°C) untuk memperoleh kondisi terbaik. Analisa yang digunakan untuk mengetahui jumlah logam yang terkandung dalam air adalah spektrofotometer UV-Vis, dengan menggunakan zat pengompleks NH3 untuk ion logam Cu2+. Hasil dari penelitian ini diperoleh pada pH optimum 5 dengan %removal sebesar 35, 74%, model isotermal adsorpsi yang paling sesuai pada penelitian ini adalah model isotermal Langmuir dengan kapasitas adsorpsi (qm) 3,004 mg Cu (II)/g adsorben, dan model kinetika adsorpsi model yang paling sesuai untuk data penelitian ini merupakan model kinetika pseudo orde 2.