Abstract:
Pendidikan merupakan suatu hal mendasar yang mempunyai peran penting dalam
kaitannya dengan dihasilkannya sumber daya manusia yang kompeten. Merebaknya virus
SARS-CoV-2 atau COVID-19 mengharuskan semua orang menerapkan pembatasan
kontak fisik tanpa kecuali. Hal tersebut menghambat proses belajar mengajar yang biasa
dilakukan. SMP Yos Sudarso Bandung merupakan salah satu Sekolah Menengah Pertama
di bawah naungan Yayasan Salib Suci yang mengalami dampak negatif dari pembatasan
kontak fisik akibat SARS-CoV-2. Dampak tersebut diantaranya adalah tidak dapat
dijalankannya kegiatan praktikum IPA selama masa pandemi. Hal tersebut menimbulkan
kerugian bagi para siswa. Tingginya capaian vaksinasi virus SARS-CoV-2 di Indonesia,
menyebabkan pemerintah mengeluarkan keputusan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka
Terbatas (PTMT) di beberapa kota termasuk Kota Bandung. Oleh karena itu, dirancanglah
fasilitas pendukung kegiatan praktikum secara hybrid di Laboratorium IPA SMP Yos
Sudarso Bandung guna meningkatkan kualitas belajar. Perancangan dilakukan
berdasarkan kebutuhan yang teridentifikasi dari guru dan siswa SMP Yos Sudarso
Bandung. Proses pemilihan konsep rancangan yang dilakukan juga melibatkan guru IPA
dan siswa SMP Yos Sudarso Bandung secara langsung. Setelah dilakukan simulasi,
rancangan yang dibuat dinyatakan berhasil dengan tercapainya nilai kuesioner SESQ
keseluruhan sebesar 3.96 dari 5 dan nilai kuesioner TERF-N sebesar 4 dari 5.
Keberhasilan juga diketahui dari terpenuhinya kebutuhan yang dinyatakan oleh siswa dan
guru pada proses wawancara setelah kegiatan simulasi dilakukan.