Abstract:
Pandemi COVID-19 berdampak terhadap semua sektor kehidupan salah satunya
pendidikan. Seiring berjalannya waktu, laju penyebaran COVID-19 mulai terkendali dan
vaksinasi yang terus meningkat, pemerintah menetapkan metode pembelajaran baru yaitu
hybrid learning atau pembelajaran campuran. Adanya perubahan, mendorong perguruan
tinggi melakukan survei dan pendataan untuk mengetahui metode pembelajaran yang
diinginkan dan diminati mahasiswa. Hasil survei UI menunjukkan bahwa 48% responden
menginginkan perkuliahan secara campuran dan survei UGM menunjukkan sebanyak
54,2% responden menginginkan perkuliahan secara campuran. Berdasarkan pendataan
yang dilakukan UNPAR terhadap seluruh mahasiswa, terdapat sebanyak 28,3%
mahasiswa bersedia mengikuti perkuliahan campuran. Berdasarkan data tersebut, dapat
dilihat bahwa masih cukup banyak mahasiswa yang tidak memiliki minat belajar dalam
perkuliahan campuran. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner
yang disebarkan melalui media sosial. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling dengan jumlah sampel minimum sebanyak 80 responden dengan kriteria
merupakan mahasiswa sarjana. Dari penyebaran kuesioner didapatkan 215 data yang
selanjutnya dipilih dan diolah dengan metode Partial Least Square Structural Equation
Model (PLS-SEM) untuk mengetahui faktor yang memengaruhi minat belajar mahasiswa
berdasarkan model penelitian yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
motivasi dan metode pengajaran yang digunakan berpengaruh secara signifikan terhadap
minat belajar mahasiswa. Kemudian, berdasarkan kedua faktor tersebut dirancang usulan
untuk meningkatkan minat belajar dari mahasiswa dalam perkuliahan campuran. Secara
umum, terdapat tiga usulan yang ditujukan kepada institusi, enam usulan kepada pengajar,
satu usulan untuk organisasi mahasiswa, dan dua usulan bagi mahasiswa.