Abstract:
Kopi Kelenteng merupakan coffee shop yang terletak di kota Bandung dengan
target pasar yaitu pelajar dan juga mahasiswa. Kopi Kelenteng sendiri mengalami
penurunan pendapatan selama tahun 2021. Persaingan yang ketat menuntut Kopi
Kelenteng untuk segera melakukan perbaikan agar dapat tetap bersaing dalam industri
makanan dan minuman. Pemilik sendiri tidak mengetahui secara pasti penyebab
penurunan pendapatan tersebut sehingga perlu dilakukan observasi awal untuk
mengetahui dugaan penyebab penurunan tersebut. Dari hasil observasi awal ditemukan
bahwa tingkat niat beli ulang dari Kopi Kelenteng cukup rendah. Pemilik tidak mengetahui
secara pasti penyebab rendahnya tingkat niat beli ulang sehingga perlu dilakukan
penelitian ini untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh lalu dibuat usulan
perbaikan untuk meningkatkan tingkat niat beli ulang.
Penelitian dimulai dengan mencari referensi model penelitian yang serupa
dengan model bisnis dari Kopi Kelenteng. Terdapat 8 variabel yang diduga memengaruhi
niat beli ulang berdasarkan model terdahulu yaitu store atmosphere, kualitas makanan,
harga, kualitas pelayanan, harga promosi, kepuasan pelanggan, dan switching cost.
Selanjutnya dilakukan perancangan dan penyebaran kuesioner dengan populasi yaitu
pengunjung Kopi Kelenteng atau juga pesaing dari Kopi Kelenteng. Data hasil kuesioner
diolah dengan menggunakan PLS-SEM
Hasil pengolahan data ditemukan bahwa terdapat beberapa atribut yang harus
dihilangkan agar membuat data yang digunakan menjadi valid dan reliabel. Variabel yang
berpengaruh secara positif dan signifikan adalah store atmosphere, harga, kualitas
pelayanan, harga promosi, kepuasan pelanggan, dan switching cost. Usulan perbaikan
diberikan dengan memperhatikan prioritas berdasarkan pengolahan menggunakan IPMA
dan MIPA sehingga memperhatikan tingkat kepentingan dan performa variabel tersebut
bila dibandingkan dengan kompetitor