Penerapan design thinking dalam pengolahan kulit durian dan pengurangan food waste

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hariandja, Johanna Renny Octavia
dc.contributor.author Utama, Monica Nathania
dc.date.accessioned 2024-02-27T08:53:34Z
dc.date.available 2024-02-27T08:53:34Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp44398
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16922
dc.description 6188 - FTI en_US
dc.description.abstract Pada tahun 2021 diketahui sampah yang tidak terkelola sebesar 35.19% dan jika dibiarkan terus menerus maka diperkirakan pada tahun 2025 dapat meningkat hingga 70%. Terdapat berbagai macam jenis sampah namun limbah pangan (food waste) merupakan penghasil sampah tertinggi. Jika dibandingkan limbah pangan (food waste) dengan kehilangan (food loss), limbah pangan (food waste) mengalami kenaikan dan kehilangan pangan (food loss) mengalami penurunan. Limbah pangan (food waste) ini memberikan dampak yang negatif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi sehingga tidak dapat dibiarkan terus menerus. Limbah pangan (food waste) dapat dari berbagai sumber seperti buah-buahan, sayur-sayuran, ikan, daging, umbi-umbian dan lain-lain. Namun secara global salah satu limbah pangan (food waste) yang paling besar buah-buahan. Buah-buahan sendiri juga terdiri dari berbagai macam buah namun peneliti memilih buah durian. Buah durian dipilih karena jumlah produksinya yang tinggi di Indonesia dan proporsi buah yang dapat dimakan pada buah durian hanya 20-35% sedangkan kulit durian yang berpotensi terbuang memiliki proporsi 60-75%. Kulit durian yang berpotensi terbuang tersebut memiliki banyak kandungan bermanfaat yang dapat diolah menjadi sebuah produk dan tidak berakhir menjadi limbah pangan (food waste). Metodologi design thinking digunakan untuk menunjang pedagang durian untuk mengolah kulit durian sehingga tidak berakhir menjadi limbah pangan (food waste). Pedagang durian merupakan salah satu pihak yang berpotensi membuang kulit durian dalam kuantitas yang besar. Metodologi ini terdiri dari 6 tahap yaitu tahap memahami (understand), mengamati (observe), menentukan sudut pandang (define), ideasi solusi (ideate), pembuatan prototipe (prototype) dan pengujian (test). Hasil penelitian ini merupakan sebuah sistem yang di dalamnya mencakup dua hal yaitu edukasi mengenai pengolahan kulit durian dan pengolahan kembali kulit durian. Sistem tersebut diwujudkan dalam sebuah organisasi yang Bernama “OlahYuk”. Edukasi pengolahan kulit durian melalui poster yang terdapat alasan mengolah kulit durian dan proses pengolahannya. Edukasi ini diharapkan dapat mengajak pedagang durian untuk mengolah kulit durian kembali namun untuk pedagang durian yang memiliki keterbatasan waktu dapat memberikannya kepada organisasi. Organisasi akan menyediakan layanan setor kulit durian lalu organisasi akan mengolah kulit durian dan menjualkannya kembali. Organisasi juga akan menerima produk yang diolah oleh pedagang durian. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Penerapan design thinking dalam pengolahan kulit durian dan pengurangan food waste en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6131801044
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0411107801
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI613#Teknik Industri


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account