Abstract:
Pandemi COVID-19 menyebabkan kegiatan belajar mengajar dilakukan secara
online sehingga mahasiswa cenderung mengikuti pembelajaran kelas dan mengerjakan
tugas kuliah lain secara simultan (multitasking). Terdapat dugaan bahwa akurasi dan waktu
pekerjaan (kinerja pekerjaan) multitasking lebih buruk dibanding singletasking, serta
kemampuan multitasking wanita lebih baik dibanding pria. Namun belum terdapat
penelitian spesifik mengenai multitasking pembelajaran online dan tugas kuliah
mahasiswa. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi pengaruh jenis tugas dan jenis
kelamin terhadap kinerja pekerjaan mahasiswa.
Penelitian melibatkan variabel independen yaitu jenis tugas (singletasking dan
multitasking) dan jenis kelamin (pria dan wanita), serta variabel dependen yaitu kinerja
pekerjaan (akurasi dan waktu). Eksperimen menggunakan metode mixed design dengan
empat perlakuan, dimana 32 partisipan (16 pria dan 16 wanita, usia 18-22 tahun) diminta
untuk menonton video pembelajaran, menjawab soal video tersebut dan mengerjakan soal
matematika secara singletasking dan multitasking. Nilai jawaban soal terkait video dan
matematika diukur sebagai akurasi, serta durasi pengerjaan soal diukur sebagai kinerja
waktu. Dilakukan uji mixed ANOVA agar diketahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen dan interaksi antar variabel independen.
Penelitian menghasilkan akurasi multitasking lebih buruk dibanding singletasking
karena fokus otak/atensi mahasiswa terbagi. Waktu pekerjaan wanita lebih cepat
dibanding pria karena bagian otak Area Broca-Wernicke wanita lebih luas sehingga
mampu memahami arti soal dengan lebih cepat. Usulan hasil penelitian adalah sebaiknya
mahasiswa tidak mengerjakan tugas kuliah lain saat suatu kelas pembelajaran
berlangsung agar kinerja pekerjaan mahasiswa lebih baik. Selain itu, mahasiswa pria
sebaiknya meluangkan waktu pekerjaan lebih lama agar dapat selesai tepat waktu.