Abstract:
Pada masa pandemi, banyak hal baru yang dilakukan sehari-hari dan secara
perlahan mulai berubah menjadi kebiasaan, salah satunya adalah aktivitas online. Di
Indonesia, salah satu kegiatan online yang paling sering dilakukan adalah membeli barang
atau jasa. Untuk menunjang kegiatan belanja online tersebut maka dibuat berbagai macam
aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Salah satu kegiatan yang dapat
dilakukan secara online adalah cukur rambut. Namun masih banyak pengusaha cukur
rambut yang mengalami penurunan pendapatan di masa pandemi karena jumlah
pelanggan yang berkurang. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk merancang
aplikasi baru sebagai penghubung antara pengguna dan pengusaha cukur rambut dengan
menggunakan metode Desain Interaksi.
Tahap pertama yang dilakukan pada Desain Interaksi adalah Establishing
Requirements, yaitu untuk memperoleh kebutuhan pengguna secara mendalam.
Kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan alternatif design dan survei pada tahap
Designing Alternatives. Alternatif yang terpilih akan dikembangkan pada tahap Prototyping.
Dan akan dilakukan pengujian pada tahap Testing untuk mengetahui apakah sudah sesuai
dengan aspek-aspek yang ditentukan.
Pada penelitian ini dihasilkan satu buah prototype aplikasi yang diberi nama
DAPR. Dengan menggunakan aplikasi ini maka pengguna dapat dengan mudah
melakukan pemesanan cukur rambut di rumah atau booking ke barbershop secara online.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, diketahui bahwa prototype aplikasi DAPR
memperoleh hasil sebesar 100% untuk tingkat efektivitas, 70% untuk tingkat efisiensi, dan
skor sebesar 86,75 untuk aspek usability. Selain itu didapati juga bahwa 9 dari 10
pengguna menyatakan bahwa mereka merasa puas terhadap aplikasi DAPR dan
berencana untuk menggunakan aplikasi tersebut jika dirilis di kemudian hari.