Usulan jenis aromaterapi untuk mengatasi penurunan kewaspadaan saat mengemudi monoton ketika kekurangan tidur

Show simple item record

dc.contributor.advisor Siswanto, Daniel
dc.contributor.author Putra, Renaldy
dc.date.accessioned 2024-01-23T03:03:50Z
dc.date.available 2024-01-23T03:03:50Z
dc.date.issued 2022
dc.identifier.other skp43969
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16835
dc.description 6141 - FTI en_US
dc.description.abstract Kecelakaan lalu lintas merupakan salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian di seluruh dunia. Human error merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan. Faktor yang berkaitan erat dengan human error adalah menurunnya tingkat kewaspadaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mempertahankan kewaspadaan pengemudi adalah memaparkan aromaterapi pada kabin pengemudi. Namun penelitian terkait jenis aromaterapi hanya pernah dilakukan pada aromaterapi jenis peppermint saja dan hanya melibatkan partisipan yang memiliki durasi tidur yang normal sehingga belum diketahui dampak paparan aromaterapi terhadap pengemudi yang kurang tidur. Pemilihan aromaterapi yang tepat diharapkan dapat meminimasi terjadinya kecelakaan lalu lintas. Penelitian ini dilakukan dengan car driving simulator yang melibatkan 10 orang partisipan dengan durasi 120 menit pada kondisi jalan monoton. Variabel bebas yang ditetapkan adalah jenis aromaterapi (peppermint, cinnamon, dan rosemary) dan variabel tidak bebasnya adalah tingkat kewaspadaan dan tingkat kantuk. Pengukuran tingkat kewaspadaan menggunakan Psychomotor Vigilance Test (PVT) dengan indikator mean RT, mean 1/RT dan persentase minor lapse. Pengukuran tingkat kantuk dilakukan secara subjektif dengan Karolinska Sleepiness Scale (KSS). Selain itu juga diukur kondisi fisiologis dengan indikator rata-rata denyut jantung menggunakan Fitbit 2 Charge. Hasil penelitian menunjukkan, faktor jenis aromaterapi berpengaruh signifikan pada mean RT (p-value=0,001), mean 1/RT (p-value<0,001), persentase minor lapse (p-value=0,004), dan KSS (p-value<0,001). Adapun faktor jenis aromaterapi tidak berpengaruh signifikan pada rata-rata denyut jantung (p-value=0,061). Selain itu, terdapat pengaruh periode pengukuran terhadap rata-rata denyut jantung (p-value=0,061), dan KSS (p-value<0,001). Interaksi kedua faktor hanya mempengaruhi persentase minor lapse (p-value<0,001). Hasil dari uji perbandingan juga menunjukkan jenis aromaterapi peppermint berbeda signifikan dengan jenis aromaterapi lainnya pada indikator mean RT (p-value<0,001), mean 1/RT (p-value<0,001) dan KSS (p-value<0,001). Di lain pihak indikator persentase minor lapse jenis aromaterapi peppermint tidak berbeda signifikan dengan cinnamon (p-value=1,000). Indikator HR hanya berbeda sifnifikan pada jenis aromaterapi rosemary (p-value=0,035). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan penggunaan aromaterapi peppermint efektif untuk mengatasi penurunan kewaspadaan akibat kekurangan tidur dan monotonitas saat mengemudi di simulator mobil. Hal ini disebabkan karena aromaterapi peppermint mengandung menthol yang dipercaya dapat menstimulasi tingkat kewaspadaan. Maka dari itu, Jenis aromaterapi yang diusulkan untuk dapat mempertahankan kewaspadaan pada pengemudi yang kekurangan tidur pada kondisi jalan monoton adalah peppermint. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.title Usulan jenis aromaterapi untuk mengatasi penurunan kewaspadaan saat mengemudi monoton ketika kekurangan tidur en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017610113
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0425057601
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account