Abstract:
Obligasi dikenal sebagai salah satu investasi yang berisiko rendah dan dapat dipertimbangkan
sebagai bagian dari portofolio seorang investor. Namun obligasi juga memiliki beberapa risiko
yang dapat memengaruhi nilainya. Skripsi ini menunjukkan bagaimana menghitung nilai dari
obligasi dengan mempertimbangkan beberapa risiko, khususnya risiko pelunasan lebih awal
dan risiko gagal bayar. Dengan menggunakan data obligasi-obligasi Indonesia dan tingkat
gagal bayar dari peringkat kreditnya, nilai obligasi dihitung dengan menyusun suatu pohon
binomial tingkat suku bunga. Karena keterbatasan data, pada simulasi perhitungan nilai
obligasi dengan risiko gagal bayar digunakan lebih banyak asumsi daripada simulasi lainnya yang
menyebabkan fraksi pemulihan pada periode pertama melambung dibandingkan periode lainnya.
Hasil analisis menunjukkan, dibandingkan nilai masa kini obligasi standar, risiko pelunasan
lebih awal cenderung menyebabkan nilai masa kini obligasi menurun, sedangkan risiko gagal
bayar cenderung menyebabkan nilai masa kini obligasi meningkat. Penyebab nilai masa kini
obligasi dengan risiko gagal bayar tidak lebih rendah dari nilai masa kini obligasi standar dapat
dikarenakan nilai fraksi pemulihan yang melambung pada periode pertama.