Abstract:
Arsitektur kian terus berkembang sejak masa lalu hingga masa kini. Namun, tidak jarang perkembangan arsitektur dan pembangunan dunia tidak disertai dengan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kelestarian alam, hingga menjadi salah satu sektor dengan penggunaan energi tertinggi di dunia. Kondisi ini mendorong terbentuknya gerakan green building di seluruh dunia untuk membangkitkan dan menyebarkan semangat pencegahan perusakan alam lebih lanjut melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan energi pada bangunan. Salah satu faktor yang menyebabkan penggunaan energi bangunan seringkali tinggi adalah pengkondisian ruang yang belum efektif untuk menciptakan lingkungan hidup yang nyaman bagi penghuninya, seperti nyaman secara termal. Kenyamanan termal sendiri memiliki berbagai faktor iklim dan individu yang dapat dikondisikan secara efektif melalui desain arsitektur sehingga dapat mengurangi penggunaan energi bangunan. Penelitian ini menjadi penting dalam hal mendalami penyelesaian pengkondisian kenyamanan termal secara efektif melalui salah satu elemen dominan pada bangunan, yaitu selubung bangunan.
Metode penelitian yang digunakan adalah pengukuran kondisi faktor iklim di objek studi secara kuantitatif, kemudian membandingkan hasil pengukuran dengan kondisi optimal teoritis, lalu pada akhirnya menyimulasikan solusi desain selubung bangunan yang diajukan. Dengan menggunakan sistem green wall dan solar shading, solusi desain selubung bangunan berhasil menurunkan suhu udara sebesar 0,16-1,37°C, kelembaban udara relatif sebesar 13% pada titik tertinggi, dan temperatur radiasi sebesar 0,23-0,95°C. Pengoptimalan kondisi termal membuat peningkatan nilai GREENSHIP bangunan sebesar 5 poin.