dc.description.abstract |
Sejak awal pandemi COVID-19, Pemerintah Kota Tangerang Selatan menutup sementara
Taman Kota 1 dan 2. Dengan ditutupnya taman kota, masyarakat mencari alternatif ruang terbuka
publik dalam skala yang lebih kecil yaitu taman lingkungan. Fokus penelitian akan dilakukan pada
taman lingkungan di kawasan BSD City yaitu Taman Perdamaian dan Taman Kesehatan. Kedua
objek studi ini memiliki kedudukan yang sama sebagai taman lingkungan aktif. Saat ini kondisi
Taman Perdamaian semakin mengalami penurunan kualitas fisik, namun tidak mengurangi
pemanfaatannya oleh masyarakat sekitar. Sedangkan kondisi Taman Kesehatan sepi pengunjung
padahal fasilitasnya sangat terawat. Penelitian ini ingin mengidentifikasi lebih dalam kualitas kedua
ruang terbuka publik ditinjau dari elemen fisik dan aktivitas penggunaannya untuk mengetahui
faktor apa saja mempengaruhi keberhasilan kedua taman lingkungan tersebut sebagai ruang terbuka
publik di permukiman kota.
Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan informasi dilakukan dengan
observasi lapangan terkait elemen fisik dan penggunaannya pada kedua objek studi. Selanjutnya
dilakukan penyebaran kuesioner dan wawancara kepada pengguna, untuk memperoleh data persepsi
sebagai dasar untuk mengidentifikasi kualitas kedua ruang terbuka publik. Pada penelitian ini
digunakan teori oleh Bentley, (1985) dalam bukunya “Responsive Environments” sebagai indikator
untuk menilai kualitas ruang terbuka publik.
Hasil penelitian menunjukkan kualitas Taman Perdamaian unggul dalam indikator
keragaman, keterbacaan fisik, dan kemampuan ruang dalam mengakomodasi keinginan pengguna
(robustness). Sedangkan dalam indikator kesesuaian visual dan richness masih perlu ditingkatkan.
Di sisi lain kualitas Taman Kesehatan unggul dalam indikator kesesuaian visual dan richness. Dalam
indikator keragaman, keterbacaan fisik, dan kemampuan ruang dalam mengakomodasi keinginan
pengguna (robustness) masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan analisis, diketahui bahwa pada Taman
Perdamaian telah terwujud tiga kualitas yang berkontribusi terhadap keseluruhan struktur suatu
tempat yaitu permeabilitas, keragaman, dan keterbacaan fisik. Dengan terwujudnya tiga kualitas ini,
terlihat keberhasilan taman dalam menarik lebih banyak pengguna. Sedangkan pada Taman
Kesehatan dari ketiga kualitas tersebut yang menonjol baru permeabilitas serta lebih dominan
perwujudan kesesuaian visual dan richness yang lebih berfokus kepada detail ruang. Hal ini
menjawab kurang dimanfaatkan Taman Kesehatan, yaitu kurangnya perwujudan kualitas keragaman
dan kualitas keterbacaan. |
en_US |