Kajian penggunaan berbagai bahan alami Indonesia sebagai koagulan dalam pengolahan air kaolin

Show simple item record

dc.contributor.advisor Soetedjo, Jenny Novianti M.
dc.contributor.advisor Kristianto, Hans
dc.contributor.author Paulina, Sylvia
dc.date.accessioned 2023-11-08T08:39:12Z
dc.date.available 2023-11-08T08:39:12Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp33504
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16522
dc.description 4676 - FTI en_US
dc.description.abstract Air bersih merupakan air yang memenuhi standar baku mutu dan dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup terutama manusia. Akses masyarakat ke air bersih semakin sulit dikarenakan banyaknya pembuangan limbah secara sembarangan ke lingkungan yang berdampak bagi kekeruhan. Salah satu metode untuk mengurangi tingkat kekeruhan dengan memanfaatkan koagulan. Koagulan dibagi menjadi dua jenis yaitu koagulan kimia dan koagulan alami. Koagulan kimia banyak ditemukan pemakaiannya dalam industri namun terdapat beberapa kekurangan seperti tingginya jumlah lumpur yang dihasilkan dan pemakaian dosis berlebih berdampak buruk bagi kesehatan. Maka dari itu adanya alternatif lain yang digunakan yang berupa koagulan alami. Bahan yang dapat dimanfaatkan sebagai koagulan alami setidaknya harus mengandung salah satu jenis komponen berikut yaitu protein, tannin, dan polisakarida. Penelitian ini memanfaatkan koagulan alami yang berupa biji kelor, biji papaya, dan biji petai cina. Pengujian ketiga bahan tersebut memanfaatkan limbah kaolin dengan asumsi limbah kaolin melambangkan parameter kekeruhan. Sebelum dimanfaatkan sebagai koagulan alami ketiga bahan dianalisa dengan F11R. Analisa FTIR bertujuan untuk mengetahui gugus fungsi yang terkandung didalam bahan. Bahan yang diuji dihaluskan terlebih dahulu dengan ukuran 30 mesh, 40 mesh, 50 mesh, 60 mesh, dan kondisi utuh untuk mengetahui ukuran yang paling efektif Setelah mengetahui ukuran yang paling efektif dari setiap bahan selanjutnya dilakukan variasi pH dan dosis. Hasil penelitian menunjukan bahwa biji kelor memberikan persentase penurunan tertinggi apabila dibandingkan dengan koagulan biji petai cina dan koagulan biji papaya. Persentase penurunan tertinggi terhadap limbah suspensi kaolin diperoleh hasil sebagai berikut: biji kelor 98,80%, biji petai cina 87,63%, dan biji papaya 96,59%. Mekanisme yang terjadi untuk koagulan biji kelor adalah adsorption dan charge neutralization sedangkan untuk biji papaya dan biji petai cina adalah adsorption dan particle bridging. Penurunan turbiditas tersebut menandakan ketiga bahan alami yang diuji dapat dimanfaatkan sebagai koagulan untuk parameter kekeruhan. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject biji pepaya en_US
dc.subject biji kelor en_US
dc.subject biji petai cina en_US
dc.subject kaolin en_US
dc.subject koagulan alami en_US
dc.subject turbiditas en_US
dc.title Kajian penggunaan berbagai bahan alami Indonesia sebagai koagulan dalam pengolahan air kaolin en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013620080
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0422117802
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0401128905
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account