Abstract:
Limbah logam berat dalam konsentrasi tinggi dapat merusak lingkungan dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia. Apabila kandungan logam berat dalam tubuh manusia melebihi batas yang diperbolehkan, akan menimbulkan bahaya kesehatan bagi manusia. Salah satu metode untuk menangani masalah kandungan logam berat dalam air yang paling efektif adalah melalui proses adsorpsi. Adsorben yang digunakan untuk menyerap kandungan logam dalam air berasal dari limbah berupa cangkang telur yang dikalsinasi. Dalam penelitian ini, digunakan logam berat kromium (VI) yang akan diabsorpsi dengan menggunakan cangkang telur yang telah dikalsinasi. Cangkang telur yang digunakan adalah cangkang telur dari ayam yang kemudian dikalsinasi pada suhu 800°C untuk menyerap kandungan ion logam kromium (VI) dalam air. Perbedaan kandungan dan permukaan dari cangkang telur yang dihasilkan diuji dengan analisa FTIR, Scanning Electron Microscope (SEM) dan EDS. Adsorben cangkang telur yang telah dikalsinasi digunakan untuk menyerap ion logam kromium (VI) dalam air
dengan variasi konsentrasi awal, pH, jumlah adsorben, dan temperatur untuk membandingkan hasil kinerjanya antara cangkang telur biasa dan cangkang telur kalsinasi serta untuk memperoleh kondisi pH terbaik. Kandungan logam berat dalam air dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan menggunakan pengompleks 1,5 diphenylcarbazide. Dari penelitian ini didapatkan bahwa kalsinasi pada cangkang telur berpengaruh terhadap basil % removal dari ion logam Cr (VI) dan kecepatannya dalam mengadsorpsi. Dari variasi pH didapatkan pH optimum pada pH 3. Sedangkan dari variasi jumlah adsorben didapatkan bahwa massa adsorben maksimum untuk cangkang telur untuk proses adsorpsi ion Cr VI berkisar pada 90 mg. Model kinetika yang tepat untuk percobaan ini adalah Pseudo orde 2 untuk setiap variasi dan model isoterm adsorpsi yang tepat untuk variasi konsentrasi awal dalam percobaan ini adalah model isoterm Langmuir dengan R2 sebesar 0,9655 dan kapasitas maksimum 1,501 mg logam Cr/ mg adsorben.