Abstract:
Waktu perjalanan merupakan salah satu indikator penting dalam pengukuran kinerja suatu sistem transportasi. Waktu perjalanan berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi waktu tunggu, serta meningkatkan minat masyarakat dalam melakukan perjalanan dengan bus. Di dalam waktu perjalanan bus dipengaruhi oleh waktu henti bus pada saat menaikkan dan menurunkan penumpang dan waktu henti akibat kondisi lalu lintas (lampu lalu lintas, kemacetan, aktivitas pada simpang tidak bersinyal, penyebrang jalan, dan lainnya). Tujuan dari studi ini adalah menganalisis waktu perjalanan berdasarkan komponennya yaitu waktu bergerak (running time) dan waktu henti, baik waktu henti pada saat menaikkan dan menurunkan penumpang (dwell time) dan waktu henti akibat kondisi lalu lintas. Hasil penelitian menemukan bahwa waktu perjalanan Trans Metro Pasundan Koridor 2 memiliki waktu perjanalan rata-rata selama 2 jam 9 menit. Persentase komponen waktu perjalanan menunjukan bahwa waktu berjalannya kendaraan (running time) lebih besar dibandingkan komponen waktu henti. Besar komponen waktu henti Trans
Metro Pasundan (TMP) koridor 2 akibat aktivitas naik turun penumpang memiliki kontribusi terhadap waktu perjalanan sebesar 4,14 5,63% dari total waktu perjalanan pada Arah 1 (Kota Baru Parahyangan Alun-alun Kota Bandung). Pada Arah 2 (Alun-alun Kota Bandung Kota Baru Parahyangan) ditemukan waktu henti naik-turun penumpang memiliki kontribusi terhadap waktu perjalanan sebesar 2,28 - 3,40%. Besar komponen waktu henti akibat kondisi lalu lintas pada Arah
1 memiliki proporsi sebesar 7,70 - 10,82% dan pada Arah 2 memiliki proporsi sebesar 5,73 - 7,19%. Dari hasil analisis ditemukan bahwa waktu henti berpengaruh terhadap waktu perjalanan pada Arah 1 sebesar 1,415 detik setiap pertambahan 1% dari waktu henti dan pertambahan waktu perjalanan pada Arah 2 sebesar 1,368 detik setiap pertambahan 1% dari waktu henti.