Abstract:
Taigersprung adalah sebuah industri yang bergerak di bidang food and beverage di Kota Yogyakarta. Restoran ingin melakukan ekspansi pasar setelah berdiri selama dua tahun sehingga memerlukan peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan di cabang yang baru. Namun, terdapat beberapa hambatan dalam memenuhi kebutuhannya, seperti adanya ketidakstabilan harga bahan baku dan pemasok udang yang sering bermasalah karena tidak sesuai standar kualitas restoran. Hal ini membuat restoran ingin menambah pemasok udangnya dengan mengevaluasi beberapa pemasok terbaik untuk bekerja sama. Selain itu, restoran juga belum memiliki metode evaluasi pemasok terstruktur sehingga merasa kesulitan dalam menentukan pemasok yang terbaik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria yang perlu diperhitungkan dalam pemilihan pemasok udang dan mendapatkan pemasok terbaik untuk bekerjasama dengan Taigersprung. Beberapa penelitian terdahulu memenganalisis pemilihan pemasok terbaik menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk studi kasus di berbagai bidang bisnis. Misalnya, penggunaan metode AHP dan TOPSIS pada bidang pengolahan kelapa, restoran ayam, bisnis singkong, pabrik pengolahan kelapa sawit, dan perusahaan retail. Namun, kedua metode ini jarang digunakan dalam studi kasus restoran dimsum. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan metode AHP dan TOPSIS untuk menganalisis pemilihan pemasok terbaik dalam konteks restoran dimsum Taigersprung. Penelitian ini merupakan penelitian jenis terapan dengan mengumpulkan data melalui wawancara dengan pemilik dari restoran Taigersprung dan studi literatur terkait. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) digunakan untuk menganalisis data sesuai dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Metode AHP digunakan untuk mengevaluasi pemasok secara terstruktur, sedangkan TOPSIS menjadi metode pendukung untuk mengatasi ketidapastian yang dimiliki oleh metode AHP dengan menentukan solusi ideal positif dan negatif. Hasil penelitian dengan metode AHP menunjukkan bahwa kriteria kualitas merupakan kriteria yang paling penting bagi restoran dalam pemilihan pemasok udang, dilanjutkan dengan kriteria harga, pengiriman, pelayanan, dan flexibility. Selain itu, hasil perhitungan TOPSIS menunjukkan bahwa pemasok B menjadi prioritas utama dari restoran dalam melakukan kerja sama.