Abstract:
Perkembangan Industri khususnya di bidang manufaktur dapat membuat persaingan
semakin ketat dan kompetitif. Hal ini membuat perusahaan yang bergerak di Industri
manufaktur perlu menjadi perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif untuk dapat
bersaing dengan perusahaan lainnya. Salah satu yang dapat dilakukan oleh perusahaan
adalah penerapan konsep lean manufacturing. Ketika perusahaan ingin menerapkan lean
manufacturing maka perusahaan perlu mengetahui jenis pemborosan apa yang dihasilkan
perusahaan agar dapat merancang straregi perbaikan yang sesuai dengan permasalahan
yang ada. Hasil analisis awal yang dilakukan penulis terjadi beberapa indikasi
permasalahan waste Di PT Best Jeans Indo Citranusa yaitu, perbedaan waktu aktual dan waktu standart dan kualitas hasil produksi yang tidak sesuai standar. Tujuan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis hubungan antar waste dan jenis waste yang dihasilkan pada proses produksi di PT Best Jeans Indo Citra Nusa.
Peneliti melakukan analisis menggunakan Waste Assessment Method yang memiliki tujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi pemborosan atau waste dalam
proses produksi. Selain itu metode tersebut berguna untuk jenis-jenis waste yang terjadi dalam suatu sistem produksi, serta memberikan informasi yang berguna dalam merancang strategi perbaikan dan mengimplementasikan lean manufacturing. Waste Assessment Method terdiri dari dua bagian yaitu Waste Relationship Matrix dan Waste Assessment Questionnaire. Waste Relationship Matrix digunakan untuk mengetahui hubungan antara waste dengan keenam waste lainnya, sedangkan Waste Assessment Questionnaire digunakan untuk mengetahui masing masing persentase waste yang dilakukan oleh perusahaan. Peneliti mengumpulkan data dengan cara observasi untuk mengetahui permasalahan perusahaan, serta wawancara untuk melakukan pengolahan data. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah judgment sampling. Penentuan responden dilakukan berdasarkan orang yang secara detail memahami proses produksi di PT Best Jeans Indo Citranusa. Proses produksi ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu gudang, produksi, dan inspeksi. Jumlah responden yang dipilih dari setiap bagian dengan total sebanyak 8 responden dianggap cukup untuk pengembangan tema, interpretasi nilai, dan sudah mampu untuk memenuhi saturasi data.
Dalam penelitian ini, penulis menemukan dua hasil penting. Pertama, waste
overproduction memiliki persentase terbesar dalam mempengaruhi keenam waste lainnya
dan waste waiting merupakan waste yang memiliki persentase terbesar dalam dipengaruhi oleh keenam waste lainnya. Kedua, PT Best Jeans Indo Citranusa menghasilkan tiga peringkat waste tertinggi, yaitu defect, inventory, dan waiting. Waste defect yang dihasilkan PT Best Jeans Indo Citranusa sebesar 22,02%, peringkat dua yaitu waste inventory sebesar 21,52%, dan peringkat ketika yaitu waste waiting sebesar 16,11%. Ketiga waste tersebut merupakan waste yang perlu segera diperbaiki oleh PT Best Jeans Indo Citranusa.