Abstract:
Industri furnitur mengalami beberapa trend dan perkembangan yang cepat. Permintaan
yang mendunia untuk furniture, termasuk produk-produk bergaya industri telah meningkat. Dengan kemajuan logistik dan perdagangan internasional, perusahaan harus
memperhatikan setiap bagian saat mengoperasikan industrinya. Salah satu bagian penting
yang harus diperhatikan yaitu menentukan harga jual produk. Hal tersebut dapat
ditetapkan sesuai perhitungan harga pokok produk yang sesuai dan benar dengan
memakai metode Activity-Based Costing. Alasan penelitian berikut memilih metode Activity-Based Costing dikarenakan perusahaan mempunyai banyak kegiatan produksi yang dilaksanakan dan seharusnya memakai sumber daya yang berbeda pada ketiga macam produk. Metode Activity-Based Costing merupakan metode yang cocok untuk digunakan oleh perusahaan ini dikarenakan bisa dilakukan perhitungan biaya untuk setiap kegiatan dan harga pokok produk pada setiap produk sesuai dengan biaya yang digunakan oleh produk. Mayoritas perusahaan menggunakan sistem biaya tradisional untuk memperhitungkan harga pokok produknya. Padahal sistem biaya tradisional kurang tepat dikarenakan semua biaya dibebankan kepada produk dengan memakai dasar alokasi jumlah unit atau output yang didapatkan. Sebenarnya jumlah biaya yang dikonsumsi pada setiap final cost object berbeda-beda. Pada penelitian berikut menggunakan metode studi desktriptif. Data dikumpulkan dan dianalisis untuk bisa mendapatkan kesimpulan dan saran yang bisa bermanfaat. Perusahaan MB merupakan perusahaan furniture yang memproduksi produk sofa, meja makan, dan lemari. Data yang digunakan pada biaya yang ada saat periode 1 Januari 2022 sampai 31 Desember 2022 di perusahaan MB dengan melakukan wawancara, observasi,
dan dokumentasi. Hingga sekarang perusahaan MB masih memakai metode tradisional
untuk memperhitungkan harga pokok produk. Metode tradisional menghasilkan nominal
yang tidak sesuai dikarenakan setiap produk yang dihasilkan memakai biaya tidak langsng tidak bisa di pukul rata. Dari hasil perhitungan penulis didapatkan perusahaan MB menetapkan harga jual lebih rendah dari yang seharusnya. Maka dari itu, agar harga pokok produk lebih tepat dan sesuai menggunakan metode Activity-Based Costing. Metode Activity-Based Costing merupakan sistem pembebanan biaya ke setiap kegiatan terlebih dahulu, setelah itu dibebankan ke final cost object. Jika sudah mendapatkan informasi haga pokok produk, selanjutnya menetapkan harga jual yang bisa dilakukan dengan dua metode. Dua metode tersebut merupakan metode market based pricing dan cost based pricing. Metode market based pricing menganalisa harga pasar untuk menentukan harga jual, sedangkan pada metode cost based pricing menjumlahkan harga pokok produk dengan keuntungan dari persentase yang ingin didapatkan untuk menentukan harga jual.