Abstract:
Suatu bisnis harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan memberikan pelayanan yang
memuaskan, terutama pada bidang food & beverage yakni kafe. Salah satu jenis kafe yang ada adalah coffee shop. Dengan maraknya coffee shop di Indonesia, para owner harus bisa mempertahankan bisnisnya, terutama memiliki internal control yang baik agar terhindar dari fraud, khususnya pada siklus persediaan bahan baku produk minuman. Pada kafe, pengelolaan persediaan merupakan hal yang paling utama karena berhubungan erat
dengan siklus lainnya. Fraud dapat dipicu oleh tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menilai efektivitas internal control yang telah diterapkan kafe sebagai upaya dalam mengurangi risiko terjadinya fraud pada siklus persediaan bahan baku produk minuman. Pada penelitian ini, objek penelitian yang digunakan adalah pelaksanaan prosedur fraud risk assessment pada siklus persediaan bahan baku produk minuman Kafe 1/3 Malam. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah melalui wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Pengolahan data dilakukan dengan cara membandingkan hasil wawancara dengan observasi di lapangan serta menyesuaikan teori dengan kondisi kafe. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa internal control yang diterapkan kafe sudah cukup memadai. Hal ini dibuktikan dengan adanya tujuh kekuatan internal control. Namun, internal control tersebut belum dikatakan sempurna karena masih terdapat enam kelemahan. Setelah melakukan prosedur fraud risk assessment, terdapat tiga risiko fraud yang teridentifikasi yaitu karyawan memiliki masalah finansial dan berperilaku konsumtif dapat berisiko terjadinya pencurian barang oleh karyawan, tidak adanya blind count saat penerimaan barang dari supplier berisiko menyebabkan selisih jumlah barang, dan tidak adanya berita acara setiap pergantian shift berisiko menyebabkan selisih antara stok masuk dan stok keluar. Oleh karena itu terdapat beberapa saran yang diajukan yaitu memasang CCTV di seluruh area kafe terutama area gudang dan bar dan sering dilakukan pengecekan terhadap CCTV tersebut agar keamanan lebih terjamin, membuat berita acara setiap pergantian shift yang berisi jumlah stok fisik yang tersisa dan
stock opname keseluruhan dilakukan setiap hari pada saat closing atau opening. Hal
ini dilakukan agar mudah menelusuri jika ada selisih stok. Dan membuat dokumen
penerimaan dan pengeluaran barang sebagai bukti tertulis untuk menghindari terjadinya
fraud.