Sintesis N-Doped Hard Carbon dari pati sagu dengan roses karbonisasi hidrotermal dan aktivasi NaNH2

Show simple item record

dc.contributor.advisor Arie, Arenst Andreas
dc.contributor.advisor Kristianto, Hans
dc.contributor.author Wilson, Ronan
dc.date.accessioned 2023-10-10T06:38:20Z
dc.date.available 2023-10-10T06:38:20Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp43776
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16212
dc.description 6120 - FTI en_US
dc.description.abstract Lithium ion batteries (LIBs) merupakan inovasi yang sudah banyak dikenal di dalam dunia teknologi penyimpan energi elektrokimia, sehingga banyaknya permintaan pasar menyebabkan ketersediaan litium tidak dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Karena itu, sodium ion batteries (SIBs) telah menjadi salah satu alternatif yang menjanjikan sebagai pengganti baterai litium dengan hard carbon sebagai anodanya. Hard carbon atau biasa disebut non-graphitizable carbon adalah material yang mengandung karbon tetapi tidak mengalami perubahan bentuk menjadi grafit pada temperatur di atas 3000 °C (Dou dkk., 2019). Selain itu, hard carbon sebagai material anoda baterai perlu memiliki konduktivitas listrik yang tinggi. Peningkatan konduktivitas ini dapat dilakukan dengan modifikasi penambahan unsur nitrogen sehingga dihasilkan material N-doped hard carbon. Hard carbon yang dihasilkan dalam percobaan ini berasal dari biomassa yang ramah lingkungan, murah, dan mudah didapat yaitu pati sagu. Penelitian ini terdiri dari 2 jenis tahap, yaitu tahap sintesis dan karakterisasi N-doped hard carbon. Tahap sintesis dibagi menjadi 2 tahap, dimana akan dilakukan penambahan sodamide pada pati dan hydrochar hasil karbonisasi hidrotermal. Sodamide di sini berperan sebagai N-doping dan aktivator. Karbonisasi hidrotermal dilaksanakan dalam autoclave pada temperatur 200 °C selama 24 jam. Variasi jumlah penambahan sodamide dengan pati dan hydrochar bervariasi diantaranya adalah 1:1 dan 1:2. Kemudian, aktivasi termal dilakukan dengan menggunakan furnace dengan temperatur 500 °C dan 700 °C selama 1 jam beserta pengaliran gas nitrogen. Selanjutnya, tahap karakterisasi dilakukan melalui analisis BET, Scanning Electron Microscopy (SEM) dengan Energy-Dispersive X-ray Spectroscopy (EDS), dan X-ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui sifat-sifat produk N-doped hard carbon yang dihasilkan. Analisis dari produk N-doped hard carbon ini menunjukan sintesis yang melalui proses HTC terlebih dahulu menghasilkan yield lebih sedikit dari proses direct pyrolysis. Namun, sintesis dengan proses HTC tersebut berhasil menghasilkan produk dengan doping nitrogen yang lebih banyak dibanding direct pyrolysis, dimana produk N-doped hard carbon mengandung nitrogen sebesar 0,88 % hingga 1,58 %. Dari analisis SEM, diperoleh produk dari proses melalui HTC memiliki morfologi berupa microspheres, sedangkan produk direct pyrolysis berbentuk flakes dan berpori. Selanjutnya, analisis XRD menunjukan bahwa kedua variasi proses ini menghasilkan N-doped hard carbon dengan interlayer spacing (d002) di rentang 0,363 hingga 0,393 nm, dimana nilai tersebut lebih besar dari d002 grafit yang bernilai 0,335 nm. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa material N-doped hard carbon dapat memfasilitasi interkalasi ion Na+ sehingga cocok digunakan sebagai material anoda sodium ion batteries. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject pati sagu en_US
dc.subject Karbonisasi Hidrotermal en_US
dc.subject N-doped hard carbon en_US
dc.subject SODAMIDE en_US
dc.subject aktivasi termal en_US
dc.title Sintesis N-Doped Hard Carbon dari pati sagu dengan roses karbonisasi hidrotermal dan aktivasi NaNH2 en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2017620116
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0416107501
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account