Abstract:
Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) sebagai ruang publik yang
mengakomodasikan ruang komunal untuk masyarakat Jabodetabek memiliki fungsi mix
use, dengan salah satu fungsi ruang terbuka hijau yaitu Taman Kota dan Hutan Kota
GBK. Taman Kota dan Hutan Kota GBK memiliki perbedaan elemen fisik, dimana
Taman Kota memiliki total area yang lebih luas sedangkan Hutan Kota memiliki
pengunjung dan interaksi sosial yang tinggi. Dalam buku Public Space, Stephen Carr
(1997), bahwa ruang publik pasti memiliki tiga sifat utama yaitu responsive, democratic dan meaningful. Dalam penulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan membandingkan perbedaan sifat responsive, democratic dan meaningful yang terkait dalam ruang publik, yaitu Taman kota dan Hutan kota GBK. Metoda yang digunakan adalah deskriptif komparasi untuk melihat perbedaan di Taman Kota dan Hutan Kota GBK analisis atas teori dari literatur kualitas ruang publik.
Taman Kota GBK memiliki kualitas sifat responsive dinilai cukup, democratic
dinilai baik, dan meaningful dinilai cukup. Taman Kota memiliki ruang interaksi yang baik untuk masyarakat, namun kondisi pengolahan desain lanskap kurang memberikan tata ruang yang bervariasi dan berkesan. Dari kekurangan tersebut mengurangi kualitas sifat responsive dan meaningful dalam ruang publik.
Hutan Kota GBK memiliki kualitas sifat responsive dinilai baik, democratic dinilai
baik, dan meaningful dinilai cukup. Hutan Kota dengan total luas yang lebih kecil
memiliki pengolahan atas lanskap dan aksesibilitas yang baik. Mendorong interaksi antar pengguna dan kuantitas pengunjung yang tinggi. Mayoritas tanggapan pengguna senang dan menikmati ruang dalam Hutan Kota.