dc.description.abstract |
Absorbent pad adalah material penyerap cairan yang berbentuk lembaran dan sering diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Polimer yang biasa digunakan adalah polimer sintetik yang non-renewable dan sulit terdegradasi (non-degradable) . Hal itu akan menimbulkan masalah pemakaian bahan baku yang berlebihan dan sisa dari pemakaian, sehingga perlu ada bahan alternatif pengganti polimer sintetik yang renewable dan biodegradable. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan pembuatan absorbent pad berbentuk biopolimer berongga berbahan yang dasar pati yang renewable dan mudah terdegradasi (biodegradable). Biopolimer berongga yang dihasilkan akan dapat menyerap air tinggi.
Pada pembuatan biopolimer berongga berbahan dasar pati, pati yang digunakan adalah pati ganyong yang dapat ditemukan di Indonesia. Metodologi penelitian yang digunakan adalah modifikasi pati dengan proses grafting dan crosslinking. Proses modifikasi dilakukan dengan mencampur bahan-bahan ke dalam reaktor isotermal. Monomer yang digunakan adalah asam akrilat (AA) dan divariasikan jumlahnya dengan perbandingan mol pati : mol AA (1:0,5; 1:1; 1:1,5; dan 1:2). Inisiator yang digunakan adalah kalium persulfat (KPS) dan crosslinker yang digunakan adalah kalsium klorida (CaClz). Pada pati yang sudah dimodifikasi ditambah foaming agent natrium bikarbonat (NaHC03) untuk membentuk rongga pada biopolimer berongga. Selain itu digunakan plasticizer berupa gliserin untuk menambah fleksibi litas dari biopolimer berongga. Produk yang dihasilkan kemudian dilihat terdapat rongga di dalamnya atau tidak, setelah itu dikeringkan menggunakan oven. Sebelum pengeringan, sampel dikondisikan dengan 2 perlakuan berbeda, yaitu dicuci dengan aseton dan tanpa dicuci. Biopolimer berongga yang dihasilkan kemudian dianalisis daya serap airnya dan gugus fungsional yang tercangkok dengan Fourier Transform Infrared (FTIR).
Hasil dari penelitian ini adalah biopolimer berongga dengan daya serap air yang tinggi (30,08 g air/g polimer) dihasilkan dari sampel dengan perbandingan mol pati : mol monomer = 1 :2 dan dengan pencucian menggunakan aseton. Penambahan volume asam akrilat dan pencucian polimer dengan aseton dapat meningkatkan daya serap air. Asam akrilat dan CaCb ditemukan dalam rantai utama, berdasarkan hasil FTIR. |
en_US |