Abstract:
Anak-anak memiliki persepsi akan ruang yang berbeda dari orang dewasa. Persepsi
tersebut kemudian membentuk perilaku pemanfaatan yang spesifik akan ruang terkait.
Pada kesehariannya, anak - anak Kampung Prai Ijing memiliki perilaku pemanfaatan
setting ruang kampung sebagai ruang aktivitasnya. Menjadi hal yang menarik bahwa
dengan kreatifitasnya, anak - anak dapat berupaya memenuhi kebutuhan ruang dalam
aktivitas yang mereka inginkan dalam lingkung kampung tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk memahami persepsi anak dalam memanfaatkan ruang pada lingkungan Kampung Prai Ijing. Kampung Prai Ijing merupakan kampung tradisional yang terletak di Desa Tebara, Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur yang merupakan salah satu desa destinasi wisata dengan penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Penelitian ini akan menelusuri bagaimana persepsi anak terhadap setting tersebut. Data penelitian diperoleh melalui observasi langsung dan wawancara acak dalam keseharian anak - anak Kampung Prai Ijing. Data kemudian dianalisis dengan metode kualitatif deskriptif untuk mendeskripsikan persepsi anak dalam pemanfaatan ruang. Dengan itu dapat ditelusuri bagaimana persepsi tersebut dapat membentuk pemanfaatan ruang pada setiap setting yang diamati. Hasil penelitian membuahi kesimpulan pertama yaitu area bebas perabot sebagai
Open Space serta teras rumah sebagai area istirahat menjadi setting dengan intensitas pemanfaatan tertinggi bagi anak - anak di Kampung Prai Ijing. Sedangkan kesimpulan kedua dihasilkan dari variabel - variabel setting ruang yang menunjukkan adanya persamaan dan perbedaan setting tiap klasternya yang memunculkan perilaku pemanfaatan setting spesifik di dalam tiap klaster Kampung Prai Ijing