Abstract:
Bintaro Jaya mulai dibangun sejak tahun 1979 dan dibagikan menjadi 9 sektor. Bintaro Jaya pada awalnya memiliki luas sekitar 1.000 hektar saat dibangun 9 sektor, namun setelahnya terjadi perkembangan menjadi 9 sektor dan distrik-distrik tambahan. Pada awalnya Bintaro Jaya Sektor 9 dirancang menjadi kompleks hunian, di tahun 1979 memiliki persentase sepenuhnya merupakan permukiman, namun seiringnya waktu terjadi peralihan fungsi dimana di tahun 2021 memiliki persentase 30% sudah berubah menjadi fungsi komersial. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan kondisi Bintaro Jaya Sektor 9 dari tahun ke tahun, membandingkannya. Data diambil dengan cara survey lapangan dan studi Pustaka. Data dikumpulkan dan dianalisis dengan cara perbandingan bangunan apa yang berubah, yang hilang, maupun yang tetap berdiri. Hasil menunjukkan bahwa di kawasan ini bahwa sebagian bangunan hunian rata-rata 2 lantai tidak dihuni lagi dan berubah menjadi bangunan komersial 1 lantai (kafe, restoran, butik). Hasil dari analisis POE dengan cara observasi dan benchmarking, hasilnya adalah kawasan Bintaro Jaya Sektor 9 tidak memadai untuk fungsi komersial, dari sisi negatif mengganggu lalu lintas, merusak kenyamanan penghuni kawasan perumahan, mengambil lahan hunian untuk parkir komersial, namun di sisi positifnya adalah meningkatkan income kota.