Studi pengolahan pepaya menjadi keripik buah dengan instrumen vacuum frying

Show simple item record

dc.contributor.advisor Susanti, Ratna Frida
dc.contributor.advisor Chandra, Andy
dc.contributor.author Aprilya, Nia Hesti
dc.date.accessioned 2023-10-07T07:04:43Z
dc.date.available 2023-10-07T07:04:43Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other skp33516
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16183
dc.description 4688 - FTI en_US
dc.description.abstract Indonesia merupakan negara penghasil pepaya terbesar kelima di dunia. Setiap tahun, rata-rata produksi pepaya adalah sebesar 843.855 ton/tahun. Melimpahnya produksi pepaya memungkinkan pepaya untuk dijadikan salah satu komoditi ekspor. Akan tetapi, daya simpan varietas pepaya rata-rata pada suhu ruang adalah 9-10 hari sebelum membusuk. Selain itu, pepaya memiliki kulit yang tipis, mudah tergores sehingga menimbulkan aktivitas mikroorganisme. Oleh karena itu, pepaya diolah menjadi produk makanan dengan daya simpan yang lebih baik, salah satunya keripik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan produk keripik yang lebih sehat dengan Instrumen vacuum frying. Keripik yang diolah dengan vacuum frying diharapkan mengandung β-karoten dan vitamin C yang tidak banyak mengalami kehilangan. Selain kandungan vitamin, kadar air juga dianalisa setiap 1 bulan untuk mengetahui umur simpan keripik pepaya dan uji organoleptik dilakukan untuk mengetahui kondisi penggorengan yang menghasilkan keripik yang paling banyak disukai orang-orang. Pada penelitian akan dilakukan dua variasi, yaitu waktu dan suhu penggorengan. Waktu yang divariasikan adalah 60, 75, dan 90 menit sedangkan suhu penggorengan yang divariasikan adalah 75, 80, dan 85°C. Analisa awal akan dilakukan terhadap kandungan β-karoten, vitamin C, dan kadar air pada buah pepaya. Setelah didapatkan produk akhir keripik, dilakukan analisa kadar air, P-karoten, dan vitamin C. Uji organoleptik menggunakan parameter warna, aroma (odor), tingkat kerenyahan, dan kesukaan secara keseluruhan. Hasil yang didapat adalah persentase kehilangan terkecil kadar β-karoten dan vitamin C dari buah menjadi keripik pepaya didapat saat penggorengan pada suhu 75°C selama 60 menit. Sampel yang dinilai sangat renyah adalah keripik yang digoreng selama 90 menit pada suhu 80°C, wama yang paling menarik menurut responden adalah warna keripik yang digoreng pada suhu 80°C selama 60 atau 75 menit sedangkan untuk aroma dan kesukaan secara menyeluruh, responden bersikap netral terhadap semua sampel. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UNPAR en_US
dc.subject vacuum frying en_US
dc.subject β-karoten en_US
dc.subject vitamin en_US
dc.title Studi pengolahan pepaya menjadi keripik buah dengan instrumen vacuum frying en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2012620106
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0403108101
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0428057401
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI614#Teknik Kimia


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account