Abstract:
PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengemasan teh. PT X dibantu
oleh supplier untuk menyediakan bahan baku seperti teh kering, perisa, dan kemasan. Kemudian, PT X akan mengemas teh kering yang telah dicampur dengan perisa
menggunakan empat lapis kemasan. Pada penelitian ini, tipe produk teh kemasan yang
diamati adalah tipe teh amplop. Guna mengurangi jumlah produk cacat maka perlu
dilakukan pengurangan pada jumlah cacat. Dengan tindakan tersebut maka PT X juga
dapat mengurangi kegagalan untuk mendapatkan pemasukan dari terjualnya produk teh
amplop. Pada penelitian ini, metodologi yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut adalah Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) yang merupakan salah satu metodologi yang digunakan pada Six Sigma. Six Sigma merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi jumlah cacat. Pada tahap define, dilakukan identifikasi terhadap proses produksi, pembuatan Supplier, Input, Process, Output dan Customer (SIPOC), dan identifikasi terhadap Critical to Quality (CTQ) untuk teh amplop. Terdapat enam CTQ yang diteliti yaitu terdapat cap expired pada amplop, benang tidak mudah lepas dari tea tag, benang tidak mudah lepas dari filter paper, tidak terdapat lubang pada filter paper, filter paper, benang, dan tea tag tidak menempel pada segel amplop, tidak terdapat lubang pada amplop. Pada tahap measure, dilakukan pengukuran performansi sebelum perbaikan. Didapatkan DPMO sebesar 3951,596 dan level sigma sebesar 4,156. Kemudian, tahap analyze dilakukan penentuan prioritas perbaikan jenis cacat, pencarian akar masalah penyebab cacat, dan pembuatan FMEA. Pada tahap improve, dilakukan perancangan serta implementasi usulan perbaikan seperti pembuatan alat bantu, lembar kendali, dan lain-lain. Tahapan-tahapan tersebut diakhiri oleh tahap control, yaitu mengukur performansi setelah perbaikan, evaluasi usulan
perbaikan dan standarisasi. Setelah dilakukan perbaikan, didapatkan DPMO sebesar
2078,215 dan level sigma sebesar 4,366.