Abstract:
Jembatan penyeberangan adalah salah satu prasarana yang dirancang sebagai pengaman
atau jalur bagi pedestrian di perkotaan. JPO adalah jembatan penyeberangan yang menjadi fasilitas bagi pejalan kaki, namun dapat juga menjadi elemen unsur perkotaan dan dapat dijadikan sebagai unsur yang membentuk citra kota . Setelah beberapa kali dilakukan renovasi sejak dibangun pada masa Gubernur Ali Sadikin 1968-1972, Jembatan Penyeberangan Orang Karet-Sudirman (JPO Karet-Sudirman) pada tahun 2021 melalui kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan program revitalisasi JPO Karet-Sudirman dilakukan lagi. Revitalisasi JPO tersebut
ditekankan pada aspek penguatan struktur, seni-estitika, serta penambahan jembatan lengkung guna memenuhi kebutuhan pengguna sepeda saat ini. JPO Karet-Sudirman yang sekarang disebut JPOS Pinisi diresmikan pada tanggal 10 Maret 2022 dengan disambut antusiasme warga Jakarta dikarenakan bentuk jembatan yang mirip dengan kapal pinisi dan dengan adanya penambahan fasilitas lain pada jembatan tersebut. Setelah hampir 10 bulan jembatan tersebut aktif digunakan, penelitian ini akan mengkaji peran JPOS Pinisi sebagai elemen pembentuk citra Kawasan Sudirman. Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan cara pengkajian JPOS Pinisi ke setiap elemen pembentuk citra kawasan yang dikemukakan oleh ahli
perkotaan, Kevin Lynch, yaitu Path (Jalur), Edge (Batas), District (Kawasan), Nodes (Simpul), dan Landmark (Penanda). Sebagai tambahan referensi data, maka data dilengkapi dengan responden survei dan wawancara beberapa masyarakat Jakarta yang pernah bahkan sering melewati Kawasan Sudirman mengenai elemen pembentuk citra Kawasan Sudirman. Hasil survey dilengkapi gambar cognitive map responden akan Kawasan Sudirman. Terakhir, data dilengkapi dengan pendapat dan saran responden terkait JPOS Pinisi secara khusus berdasarkan hasil cognitive map masing-masing
responden. Hasilnya adalah peran Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) yang umumnya berperan sebagai elemen path dalam pembentukkan citra kota, pada JPOS Pinisi berbeda. Setelah melakukan pengkajian dari hasil observasi dan wawancara, JPOS Pinisi berperan sebagai elemen path, node, dan landmark setelah direvitalisasi dari JPO Karet-Sudirman yang semulanya hanya berperan sebagai elemen path. Revitalisasi yang memikirkan kualitas desain secara matang rupanya dapat
berperan dalam menguatkan gambaran citra dalam suatu kota. Selain JPOS Pinisi, terdapat beberapa JPO lainnya yang telah direvitalisasi yang juga berperan dalam menguatkan citra Kawasan Sudirman, seperti JPO Senayan, JPO Gelora, dan JPO Polda.