Abstract:
Indonesia merupakan negara yang memiliki iklim tropis dengan kondisi tanah subur yang menghasilkan berbagai tanaman khas, salah satunya tanaman asam jawa. Pemanfaatan asam jawa (Tamarindus indica) sebagai bahan makanan dan minuman saat ini hanya terbatas pada daging buah sehingga menghasilkan limbah berupa biji asam jawa yang belum termanfaatkan. Padahal biji asam jawa memiliki kandungan protein dan polisakarida yang tinggi dengan potensi pengembangan lanjut menjadi koagulan alami. Biji asam jawa sebagai koagulan alami diketahui memiliki kemampuan sebagai color removal, turbidity removal, dan menghasilkan sludge yang cenderung rendah dan dapat digunakan dalam pengolahan limbah cair pada industri tekstil. Adapun kota Bandung masih merupakan produsen tekstil terbesar yang memiliki permasalahan dalam pengolahan limbah cair tekstil.
Tujuan dari penelitian ini adalah pemanfaatan biji asam jawa sebagai koagulan alami dalam mengatasi permasalahan limbah cair tekstil. Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik bagi dunia akademik, industri tekstil, industri minuman asam jawa, maupun masyarakat kota Bandung dan sekitarnya.
Penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu percobaan pendahuluan dan penelitian utama. Pada penelitian ini digunakan limbah tekstil sintetik Drimarene dark red HF-CD dengan parameter yang diamati berupa turbiditas dan intensitas warna. Pada percobaan pendahuluan, dilakukan screening ukuran partikel biji asam jawa dengan variasi ukuran: - 1 0 +40, -40 + 70, dan -70 + 1 00 mesh untuk mendapatkan ukuran partikel paling efektif dalam proses koagulasi pada limbah cair tekstil. Kemudian sampel biji asam jawa yang digunakan dianalisis menggunakan FTIR untuk mengetahui jenis gugus fungsi yang berperan dalam koagulasi. Pada percobaan utama dilakukan variasi nilai pH pada rentang 2-7 dan dosis koagulan sebesar 1, 2, dan 3 g/L. Proses koagulasi dilakukan menggunakan metode Jar Test dengan analisa menggunakan alat spektrofotometer untuk melihat %-removal zat warna Drimarene dark red HF -CD dan analisa turbidity meter untuk melihat %-removal turbiditas pada limbah cair sintetik campuran zat warna dan pengotor.
Hasil FTIR menunjukkan bahwa biji asam jawa memiliki kandungan gugus fungsi aktif seperti gugus hidroksil dan amine (u = 3421,5 cm- 1) dan karbonil (u = 1743,5 cm-1 ) yang diketahui berperan aktif dalam mekanisme koagulasi. Untuk percobaan pendahuluan dihasilkan ukuran partikel terbaik -70 + 100 mesh yang memiliki perolehan %-removal sebesar 77,67%. Selanjutnya, koagulan berukuran -70 + 100 mesh digunakan pada percobaan utama untuk menurunkan kadar zat warna pada limbah tekstil dan menghasilkan kondisi terbaik dengan perolehan %-removal sebesar 84,60% (pH= 3 dan dosis koagulan = 3 g/L).
Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa %-removal zat warna meningkat sejalan dengan peningkatan dosis koagulan. Sementara itu, penggunaan biji asam jawa tidak berhasil menurunkan turbiditas limbah cair tekstil karena adanya hambatan stabilitas dari natrium karboksil metil selulosa dan kanji.