Abstract:
Pada kondisi pandemi ada pembatasan kegiatan masyarakat di luar rumah.
Salah satu di dalamnya adalah kegiatan olahraga. Lansia merupakan salah satu
golongan masyarakat yang terkena dampak dari pandemi ini sehingga aktivitas seperti olahraga juga terbatasi. Walaupun saat ini kondisi pandemi mengalami penurunan, potensi untuk terjadinya penyakit berbahaya serupa selalu ada. Berdasarkan keadaan tersebut diperlukan upaya agar lansia dapat berolahraga dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Seiring berjalannya waktu teknologi juga berkembang salah satunya adalah Virtual Reality yang berpotensi dapat menjadi alternatif olahraga bagi lansia. Oleh sebab itu penelitian ini ingin mengetahui apakah permainan sport VR dapat menjadi salah satu alternatif berolahraga yang cocok untuk lansia. Ada tiga pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini. Pertama adalah heart rate (HR) sebagai pengukuran secara fisiologis adalah pengukuran untuk mengetahui performansi olahraga. Selanjutnya motion sickness (MS) dan Senior Technology Acceptance Model (STAM) sebagai pengukuran kualitatif menggunakan kuesioner. Penelitian ini terdapat dua faktor yaitu jenis permainan
olahraga dan durasi waktu permainan dengan tujuan ingin mengetahui permainan dan
durasi waktu permainan yang tepat bagi lansia berdasarkan HR dan MS. Permainan yang digunakan adalah golf dan boxing di mana permainan tersebut akan diuji coba oleh partisipan berumur 60 sampai 72 tahun dengan durasi waktu 10 dan 20 menit setiap permainan. Hasil pengukuran dan analisis didapatkan bahwa durasi waktu dan
permainan yang direkomendasikan adalah permainan golf dengan durasi 10-13 menit.
Hal tersebut didukung dengan rata-rata HR 106.15 dan MS terendah 1,36. Pengukuran
menggunakan STAM memberikan hasil bahwa lansia dapat menerima teknologi VR
didukung dengan tingkat penerimaan dengan score 3.11 dari 5. Hasil pengujian juga
dapat disimpulkan bahwa permainan olahraga dan durasi waktu permainan berpengaruh
terhadap MS dan HR. Hal tersebut didukung dengan hasil uji ANOVA MS dengan acuan
koreksi huynh-feldt <0,001 dan HR dengan acuan koreksi sphericity assumed <0,001.
Terakhir adalah korelasi antara STAM dengan MS dan HR tidak cukup kuat yaitu 13%
dan memiliki nilai signifikansi > 0,05 dengan score regression 0,401.