Kepentingan Tiongkok dalam diplomasi kesehatan penanganan Covid-19 di Indonesia

Show simple item record

dc.contributor.advisor Dewi, Elisabeth Adyiningtyas Satya
dc.contributor.author Arkan, Ahmad Alfary
dc.date.accessioned 2023-09-29T06:54:59Z
dc.date.available 2023-09-29T06:54:59Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp43713
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/16070
dc.description 10264 - FISIP en_US
dc.description.abstract Penyakit Covid-19 telah menjadi pandemi global karena penyakit tersebut telah menyebar secara luas dan dalam waktu yang bersamaan ke seluruh negara. Ketika seluruh negara terpuruk sebagai akibat dari pandemi, Tiongkok hadir sebagai kekuatan global untuk membantu negara-negara di dunia, termasuk ke Indonesia. Namun, diplomasi kesehatan yang dilakukan Tiongkok ke Indonesia bersamaan dengan penurunan ekonomi yang dialami Tiongkok pada kuartal pertama tahun 2020. Maka, tindakan yang dilakukan Tiongkok menimbulkan pertanyaan “Apa kepentingan Tiongkok dalam diplomasi kesehatan penanganan Covid-19 di Indonesia?” Berdasarkan konsep bantuan luar negeri oleh Hans Morgenthau, diplomasi kesehatan Tiongkok dikategorikan sebagai bantuan luar negeri kemanusiaan. Berbeda dengan prinsip bantuan kemanusiaan yang bersifat non-politis, diplomasi kesehatan Tiongkok beroperasi dalam konteks politik dan memiliki berbagai kepentingan. Dalam aliran neorealisme, kepentingan nasional yang dimaksudkan berkaitan erat dengan kepentingan ekonomi suatu negara. Kemudian, konsep kepentingan nasional oleh Donald E. Nuecheterlein menjelaskan kepentingan nasional suatu negara dibagi menjadi empat dimensi. Namun, dari keempat dimensi, kepentingan Tiongkok dalam diplomasi kesehatan dibagi menjadi tiga dimensi. Pertama, kepentingan ekonomi, diplomasi kesehatan digunakan untuk menggerakkan Health Silk Road dalam Belt Road Initiative, serta kepentingan komersial bagi Tiongkok. Lalu, Indonesia memainkan peran penting dalam perekonomian Tiongkok dan menjadi salah satu pasar vaksin bagi Tiongkok. Kedua, kepentingan tatanan dunia, dengan diplomasi kesehatan, Tiongkok hadir sebagai kekuatan global yang bertanggung jawab, serta bertujuan untuk memperbaiki reputasi Tiongkok. Diplomasi kesehatan juga merupakan alat soft power bagi Tiongkok dalam persaingannya dengan Amerika Serikat. Ketiga, kepentingan ideologi, Tiongkok melakukan diplomasi kesehatan sesuai dengan nilai-nilai yang mengakar dalam budaya dan Marxisme. Tidak hanya itu, Tiongkok memiliki tujuan untuk membentuk politik internasional sesuai dengan citra Tiongkok. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik - UNPAR en_US
dc.subject INDONESIA en_US
dc.subject kepentingan nasional en_US
dc.subject Tiongkok en_US
dc.subject bantuan luar negeri en_US
dc.subject Diplomasi Kesehatan en_US
dc.title Kepentingan Tiongkok dalam diplomasi kesehatan penanganan Covid-19 di Indonesia en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6091901200
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0417117302
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI609#Ilmu Hubungan Internasional


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account