Abstract:
Penyakit Covid-19 telah menjadi pandemi global karena penyakit tersebut
telah menyebar secara luas dan dalam waktu yang bersamaan ke seluruh negara.
Ketika seluruh negara terpuruk sebagai akibat dari pandemi, Tiongkok hadir
sebagai kekuatan global untuk membantu negara-negara di dunia, termasuk ke
Indonesia. Namun, diplomasi kesehatan yang dilakukan Tiongkok ke Indonesia
bersamaan dengan penurunan ekonomi yang dialami Tiongkok pada kuartal
pertama tahun 2020. Maka, tindakan yang dilakukan Tiongkok menimbulkan
pertanyaan “Apa kepentingan Tiongkok dalam diplomasi kesehatan penanganan
Covid-19 di Indonesia?” Berdasarkan konsep bantuan luar negeri oleh Hans
Morgenthau, diplomasi kesehatan Tiongkok dikategorikan sebagai bantuan luar
negeri kemanusiaan. Berbeda dengan prinsip bantuan kemanusiaan yang bersifat
non-politis, diplomasi kesehatan Tiongkok beroperasi dalam konteks politik dan
memiliki berbagai kepentingan. Dalam aliran neorealisme, kepentingan nasional
yang dimaksudkan berkaitan erat dengan kepentingan ekonomi suatu negara.
Kemudian, konsep kepentingan nasional oleh Donald E. Nuecheterlein
menjelaskan kepentingan nasional suatu negara dibagi menjadi empat dimensi.
Namun, dari keempat dimensi, kepentingan Tiongkok dalam diplomasi kesehatan
dibagi menjadi tiga dimensi. Pertama, kepentingan ekonomi, diplomasi kesehatan
digunakan untuk menggerakkan Health Silk Road dalam Belt Road Initiative, serta
kepentingan komersial bagi Tiongkok. Lalu, Indonesia memainkan peran penting
dalam perekonomian Tiongkok dan menjadi salah satu pasar vaksin bagi Tiongkok.
Kedua, kepentingan tatanan dunia, dengan diplomasi kesehatan, Tiongkok hadir
sebagai kekuatan global yang bertanggung jawab, serta bertujuan untuk
memperbaiki reputasi Tiongkok. Diplomasi kesehatan juga merupakan alat soft
power bagi Tiongkok dalam persaingannya dengan Amerika Serikat. Ketiga,
kepentingan ideologi, Tiongkok melakukan diplomasi kesehatan sesuai dengan
nilai-nilai yang mengakar dalam budaya dan Marxisme. Tidak hanya itu, Tiongkok
memiliki tujuan untuk membentuk politik internasional sesuai dengan citra
Tiongkok.