Abstract:
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang kaya akan budaya, keberagaman, sumber daya alam, dan sumber daya manusia. Berada pada negara urutan keempat sebagai negara yang memiliki populasi terbesar di dunia, sehingga mengimplikasikan keberagaman budaya, etnis, agama, serta bahasa di Indonesia. Penelitian ini menganalisis lebih lanjut mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), sebagai cara untuk melestarikan, mempromosikan keberagaman budaya Indonesia, bersamaan dengan melaksanakan kepentingan nasional Indonesia. Pertanyaan penelitian yang diangkat adalah “Bagaimana relevansi peran Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) sebagai aset diplomasi budaya Indonesia pada periode 2017-2022?”. Penelitian ini
menggunakan konsep diplomasi publik, diplomasi budaya, dan nation branding
sebagai instrumen yang dilakukan Indonesia untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif studi kasus, dan analisis deskriptif. Lebih lanjut, penelitian dilakukan dengan metode wawancara dengan Kepala Badan Pelestarian Nilai dan Budaya (BPNB) Provinsi Jawa Barat, Fungsional Diplomat Pertama pada Fungsi Sosial Budaya, Direktorat Diplomasi Budaya Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI), dan Koordinator Fungsi Sosial dan Budaya, Direktorat Diplomasi Budaya, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa program Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia (BSBI) merupakan aset diplomasi budaya terbesar bagi Kemlu RI untuk menjalankan diplomasi publik, diplomasi budaya, dan nation branding bagi
Indonesia. Meski program BSBI terhenti pada tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, Kemlu RI berupaya dan berinovasi agar program BSBI dapat terlaksana kembali dalam masa pandemi Covid-19. Program BSBI pun kembali dilaksanakan pada tahun 2021 dan 2022 dalam metode virtual serta kurikulum baru demi mendukung kepentingan nasional Indonesia. Sehingga program BSBI dinilai masih menjadi program yang unggul serta relevan mengikuti perubahan zaman dalam lima tahun terakhir, (2017-2022).