Abstract:
Karya ilmiah ini menganalisis proses kekuatan struktural kapitalisme global
bekerja dengan mengambil studi kasus eksploitasi coltan pada Republik
Demokratik Kongo. Pada tahun 1990-an akhir, permintaan coltan pada
perekonomian global meningkat karena produksi produk elektronik yang
meningkat dengan adanya Revolusi Digital, dan Republik Demokratik Kongo
terlibat pada penjualan coltan global, dimana eksploitasi coltan terjadi.
Eksploitasi coltan ini berkaitan dengan perang sipil dan krisis kemanusiaan yang pertama kali diliput oleh Dewan Keamanan PBB pada tahun 2002. Namun,
eksploitasi coltan ini masih terjadi sampai sekarang, dan melibatkan banyak
aktor negara dan aktor perusahaan dalam perekonomian global. Karena kasus
yang diangkat melibatkan jaringan aktor dan interaksi yang kompleks, maka
karya ilmiah ini akan mengambil pendekatan struktural dalam memahami
kekuatan dengan pertanyaan penelitian Bagaimana kekuatan struktural
kapitalisme global mempertahankan eksploitasi ilegal coltan di Republik
Demokratik Kongo? . Dalam upaya menjawab pertanyaan tersebut, digunakan
perumusan kekuatan struktural karya Barnett & Duval, serta kerangka teori
kekuatan struktural kapitalisme global oleh Stephen Gill. Data terkait sejarah Kongo menunjukkan bahwa kapasitas Kongo dalam struktur perekonomian global sejak zaman kolonial Belgia adalah sebagai perekonomian ekstraktif yang menyediakan bahan mentah untuk Belgia dan negara Eropa lainnya.
Perekonomian ekstraktif ini bersifat eksploitatif secara fundamental dengan
penggunaan kerja paksa, dan tetap dilanjutkan pada masa pasca-kolonial oleh
Mobutu. Pada abad ke-21, eksploitasi coltan terjadi dalam struktur eksploitatif ini. Eksploitasi ini semakin dipertahankan dengan adanya internasionalisasi kapital dan ketergantungan terhadap perusahaan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi dan ikatan politik, serta budaya kapitalistik yang mempromosikan pendekatan neoliberal dalam pemerintahan yang bertujuan untuk memperluas peran sektor privat.