Abstract:
Pada tahun 2022 industri fashion telah berkontribusi dalam meningkatkan
perekonomian di Indonesia, hal ini didukung dengan tingginya tingkat pembelian masyarakat terhadap produk fashion di e-commerce dan produk fashion menempati peringkat kedua sebagai produk yang banyak dibeli di e-commerce. Di dalam membangun bisnis fashion, bisnis ini tumbuh ke dalam skala bisnis kecil hingga besar dan mengikuti perkembangan teknologi dalam menjalankan bisnisnya. Salah satu pelaku bisnis di industri fashion adalah HEUG B.96. HEUG B.96 merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri tas, HEUG B.96 telah memiliki target penjualan yaitu 500 pcs/tahun namun target tersebut belum tercapai. Dalam penelitian ini akan membahas mengenai bagaimana strategi yang dilakukan oleh HEUG B.96 dalam menjalankan usahanya mengikuti teknologi digital saat ini. Metode dalam penelitian ini menggunakan kualitatif dan studi kasus dengan jenis penelitian deskriptif dan eksplanatori. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal, dan analisis SWOT.
Berdasarkan hasil penelitian analisis 4 fungsi bisnis, hal yang menjadi penyebab tidak tercapainya target penjualan perusahaan dikarenakan kondisi internal di dalam perusahaan belum terstruktur serta kurangnnya kegiatan promosi dan lokasi usaha kurang strategis. Oleh sebab itu, melalui analisis SWOT terdapat beberapa strategi untuk dapat meningkatkan penjualan dan mengatasi kondisi internal perusahaan dengan menggunakan strategi WO (weakness-opportunities) di mana perusahaan perlu melakukan rekrutmen karyawan yang memiliki kemampuan sosial media dan untuk strategi WT (weakness – threats) perusahaan perlu melakukan kolaborasi dengan influencer dan memperluas jangkauan pemasaran menggunakan konten sosial media atau e-commerce.