Estimasi cadangan klaim IBNR dengan mempertimbangkan tingkat inflasi dan tingkat suku bunga menggunakan metode Chain-Ladder

Show simple item record

dc.contributor.advisor Permana, Ferry Jaya
dc.contributor.advisor Fauzi, Rizky Reza
dc.contributor.author Daniela, Yolan
dc.date.accessioned 2023-09-13T08:11:20Z
dc.date.available 2023-09-13T08:11:20Z
dc.date.issued 2023
dc.identifier.other skp43813
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/15931
dc.description 1862 - FTIS en_US
dc.description.abstract Sebagai perusahaan yang harus membayar ganti rugi, perusahaan asuransi harus menyiapkan sejumlah cadangan teknis untuk memenuhi kebutuhan pihak tertanggung apabila terjadi klaim. Jika terdapat rentang waktu antara terjadinya klaim sampai klaim tersebut diselesaikan, hal inilah yang dikenal dengan istilah outstanding claims. Terdapat dua jenis outstanding claims, yaitu klaim Incurred but Not Reported (IBNR) dan klaim Reported but Not Settled (RBNS). Bidang usaha asuransi dapat dibedakan menjadi dua kelas, yaitu short-tail business dan long-tail business. Long-tail business merupakan kelas bisnis pada asuransi di mana penundaan antara terjadinya klaim dan waktu penyelesaiannya membutuhkan lebih dari satu tahun. Pada kelas long-tail business cenderung menghasilkan klaim IBNR karena membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan klaim. Pada skripsi ini, digunakan klaim-klaim IBNR dari data data Automobile Bodily Injury Claim in Australia dari tahun 1993 sampai 1999 dan data asli dari salah satu perusahaan asuransi yang ada di Indonesia dari tahun 2016 hingga 2019. Klaim-klaim ini akan dimuat dalam run-off triangle, kemudian akan digunakan Metode Chain-Ladder untuk mengestimasi besar cadangan yang harus disediakan oleh perusahaan asuransi. Klaim-klaim ini juga dikenakan tingkat inflasi dan tingkat suku bunga dalam memperkirakan cadangan klaim. Pada Metode Chain-Ladder akan digunakan tiga metode berbeda dalam perhitungan age to age factor, yaitu mean atau rata-rata tertimbang, average, dan 5-years average. Performansi dari ketiga metode tersebut akan dibandingkan menggunakan teknik growing triangle. Dari hasil simulasi dan analisis pada data, dapat ditunjukkan bahwa metode perhitungan dengan single age-to-age loss development factor mean untuk perhitungan cadangan IBNR, memiliki performansi yang lebih baik dalam mengestimasi cadangan klaim IBNR. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Matematika Fakultas Teknologi Informasi dan Sains - UNPAR en_US
dc.subject IBNR en_US
dc.subject RUN-OFF TRIANGLE en_US
dc.subject METODE CHAIN-LADDER en_US
dc.subject AGE TO AGE FACTOR en_US
dc.subject INFLASI en_US
dc.subject TINGKAT SUKU BUNGA en_US
dc.title Estimasi cadangan klaim IBNR dengan mempertimbangkan tingkat inflasi dan tingkat suku bunga menggunakan metode Chain-Ladder en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM6161901097
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0415106701
dc.identifier.nidn/nidk NIDN0425069105
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI616#Matematika


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account