Abstract:
Kemajuan teknologi yang saat ini telah membawa dunia industri mulai berpindah ke Society 5.0 di mana penggunaan teknologi sudah memasuki kedalam budaya sehari-hari manusia, teknologi yang saat ini berdampingan dengan hidup manusia menjadi sebuah kesempatan bagi perusahaan yang bergerak dibidang teknologi khususnya pada telekomunikasi, tapi disatu sisi juga dapat menjadi sebuah ancaman dengan pesatnya perubahan teknologi saat ini menciptakan kondisi pasar yang cukup dinamis. Oleh karena itulah, perusahaan harus bisa tetap berinovasi dan unggul dalam persaingan salah satunya dengan melalui sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten. Berangkat dari penjelasan tersebutlah, peneliti hendak meneliti salah satu perusahaan yang bergerak di bidang produk dan jasa telekomunikasi yang berlokasi di Bandung yakni PT ”XY” di mana berdasarkan hasil preliminary research yang telah peneliti lakukan, peneliti menemukan adanya kinerja karyawan pada perusahaan yang kurang optimal hal ini terlihat dari hasil pengujian kinerja karyawan setiap tahunnya dimana masih sangat rendahnya karyawan yang bekerja dikategori P4 atau dikenal dengan “Istimewa”. Rendahnya kinerja terebut sebabkan oleh adanya tingkat employee engagement yang masih rendah hal ini karena adanya pembgaian tugas yang tidak merata dan adanya pekerjaan yang cukup monoton sehingga tidak adanya hubungan emosional yang positif antara karyawan terhadap pekerjaan mereka. Adapun penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif, sedangkan menurut manfaatnya penelitian ini menggunakan metode applied research, dan menurut tujuannya akan menggunakan metode eksplanatori. Sedangkan, pengumpulan data melalui observasi, wawancara, studi literatur, dan menyebarkan kuesioner kepada sampel sebanyak 103 responden, yang lalu dilakukan analisis dan mengolah data dengan uji regresi linier sederhana serta analisis deskriptif. asil bahwa variabel employee engagement memberikan pengaruh yang positif terhadap variabel kinerja karyawan pada perusahaan PT “XY”, di mana dari hasil tes tersebut terbukti 59,8% kinerja karyawan di pengaruhi oleh employee engagement, sedangkan sisanya yakni 40,2% merupakan pengaruh yang disebabkan dari variabel lain yang tidak peneliti teliti dalam penelitian ini.