dc.description.abstract |
Pandemi Covid-19 pada tahun 2020 telah memicu turunnya minat konsumsi masyarakat dalam hal pakaian. Hal ini, membuat Onycha sebagai salah satu perusahaan pakaian wanita di kota Bandung harus mengalami kerugian hingga mencapai Rp 519.659.642 pada tahun 2020. Untuk bangkit dari keterpurukan tersebut, Onycha memutuskan untuk melakukan program rebranding selama 5 tahun kedepan, dimana melalui program rebranding ini, Onycha berharap dapat mengubah citra brand-nya dan dapat meningkatkan
keuntungannya. Tahun 2021 merupakan tahun pertama Onycha melakukan program rebranding-nya. Akan tetapi, program rebranding yang dilakukan oleh Onycha di tahun pertama ini tidak berjalan dengan efektif, sehingga Onycha tidak dapat mencapai
tujuannya. Hal ini terjadi karena adanya penyimpangan dalam rencana kerja dan anggaran yang telah ditetapkan Onycha, sehingga perubahan citra brand yang dilakukan tidak dapat
disampaikan dengan baik dan juga terjadi peningkatan kerugian yang dialami oleh Onycha. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terhadap rencana kerja dengan melihat pencapaian indikator keberhasilan rencana kerja dan melakukan analisis varians untuk mengevaluasi anggaran yang telah ditetapkan oleh Onycha Boutique. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana metode penelitian ini digunakan untuk mengungkapkan masalah yang terjadi dengan mengumpulkan data yang relevan untuk dianalisis. Penelitian ini juga memberikan
gambaran mengenai objek yang akan diteliti yaitu perusahaan Onycha Boutique , sehingga dapat diberikan suatu simpulan dan saran yang sesuai dengan objek yang diteliti. Data yang
digunakan merupakan data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data yaitu, wawancara dan studi dokumen.
Evaluasi yang dilakukan untuk menilai efektivitas program rebranding Onycha dilakukan dengan cara menganalisis 4 indikator keberhasilan rencana kerja Onycha yaitu, indikator penjualan, indikator pengunjung website, indikator jumlah followers Instagram, dan indikator bounce rate. Akan tetapi, keempat indikator ini tidak berhasil dicapai oleh Onycha, sehingga rencana kerja yang dilakukan Onycha dalam program rebranding-nya tidak berjalan dengan efektif. Selain itu, dilakukan juga
perhitungan varians penjualan dan beban penjualan dan pemasaran, dimana terdapat penyimpangan yang sangat besar dari hasil varians penjualan selama tahun 2021 yaitu, sebesar Rp 2.286.344.342 dan untuk varians beban penjualan dan pemasaran, untuk endorsement terjadi penyimpangan sebesar Rp91.578.411 dan untuk iklan Onycha tidak berhasil mencapai cost/revenue yang diinginkannya, sehingga dapat dikatakan bahwa keputusan Onycha untuk melakukan program rebranding tidaklah tepat dan terlalu terburuburu. Hal ini juga menandakan bahwa Onycha kurang melakukan monitoring sehingga, tidak ada tindakan korektif yang dapat dilakukan saat program rebranding Onycha berjalan. |
en_US |