Abstract:
Saham merupakan instrumen investasi yang sangat populer dan diminati oleh banyak anak muda saat ini. Banyaknya sektor yang ada di pasar modal dapat menjadi pilihan bagi investor untuk berinvestasi. Sektor dengan nilai kapitalisasi saham terbesar pada tahun 2021 adalah sektor keuangan. Salah satu perusahaan yang bergerak dalam sektor keuangan adalah Bank Bumi Arta dengan kode saham BNBA. Bank Bumi Arta merupakan salah satu
perbankan yang mengalami fenomena menarik, dimana harga sahamnya melonjak menjadi Rp5.025 pada Desember 2021, yang sebelumnya ada di harga Rp378 pada Desember 2020. Dapat dikatakan bahwa harga saham meningkat hingga 1329% dibandingkan harga saham
BNBA di akhir tahun 2020. Dengan adanya perubahan harga saham sebesar 1329% sepanjang tahun 2021, menimbulkan pertanyaan apakah saham BNBA sudah sesuai dengan nilai intrinsik yang dimiliki perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis valuasi terhadap saham Bank Bumi Arta (BNBA) dengan menggunakan metode Equity Discounted Cash Flow. Sebelum
melakukan perhitungan valuasi, terlebih dahulu dilakukan analisis kinerja keuangan Bank Bumi Arta tahun 2017 hingga 2021 menggunakan rasio keuangan yang terdiri dari rasio
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas, dan non performing loan sebagai salah satu dasar pembuatan asumsi dan proyeksi Bank Bumi Arta di masa depan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa harga saham BNBA pada akhir tahun 2021 adalah sebesar Rp138. Jika dibandingkan dengan nilai pasar saham BNBA pada 30 Desember 2021 sebesar Rp3.240, maka saham BNBA dalam kondisi
overvalued. Rekomendasi keputusan investasi yang tepat bagi investor yang sedang memiliki saham BNBA adalah menjualnya. Namun, bagi calon investor yang belum memiliki saham BNBA, rekomendasi yang tepat adalah tidak membeli atau wait and see.