Abstract:
Kehadiran pandemi Covid-19 di Indonesia sangat mempengaruhi beberapa industri di Indonesia, salah satunya adalah industri hiburan. PT Graha Layar Prima Tbk sendiri merupakan perusahaan yang bergerak di industri hiburan, dengan menyediakan jasa penayangan film. Dengan begitu PT Graha Layar Prima Tbk sangat terpengaruh oleh kehadiran virus Covid-19, dimana selama pandemi Covid-19 terdapat kebijakan dari pemerintah seperti PSBB dan PPKM yang membatasi pergerakan sosial dari masyarakat. Sehingga secara PT Graha Layar Prima Tbk harus menutup operasionalisasinya selama pandemi Covid-19 meskipun pada akhirnya menjalankan kembali operasionalisasinya dengan kapasitas yang lebih sedikit dibandingkan ketika sebelum pandemi Covid-19, akan tetapi hal tersebut membuat perusahaan kehilangan sumber pendapatan terbesarnya dari pengunjung bioskop. Kondisi yang tidak pasti selama pandemi Covid-19 membuat PT Graha Layar Prima Tbk sangat terpengaruh dari segi kinerja keuangannya.
Dilakukannya penelitian ini bertujuan agar dapat diketahui perbedaan antara kinerja keuangan dari PT Graha Layar Prima Tbk sebelum dan selama terjadinya pandemi Covid-19 di Indonesia. Untuk mengetahui bagaimana kinerja keuangan tersebut, maka penulis menggunakan tiga teknik analisa, diantaranya teknik analisa horizontal, analisa vertikal, dan analisa menggunakan rasio keuangan. Analisa horizontal dan analisa vertikal dilakukan terhadap laporan laba rugi dan laporan neraca PT Graha Layar Prima Tbk mulai dari tahun 2018 hingga 2021. Pengambilan tahun 2018 hingga tahun 2021, ditujukan untuk membandingkan antara 2 tahun sebelum pandemi Covid-19 yaitu tahun 2018 dan tahun 2019, dengan 2 tahun selama pandemi Covid-19, yaitu tahun 2020 dan tahun 2021. Sementara penilaian kinerja keuangan menggunakan rasio keuangan terbagi menjadi beberapa jenis rasio keuangan, diantaranya Rasio Likuiditas (Rasio Lancar, Rasio Cepat, dan Modal Kerja Bersih), rasio aktivitas (Perputaran Piutang, Rata-Rata Periode Tagih, Perputaran Utang, Rata-Rata Periode Bayar, dan Perputaran Total Aktiva), Rasio Solvabilitas (Rasio Utang Terhadap Ekuitas, Rasio Utang Terhadap Aktiva, dan Rasio Cakupan Bunga), dan rasio profitabilitas (Marjin Laba Kotor, Marjin Laba Bersih, Hasil Pengembalian atas Aset, Hasil Pengembalian atas Ekuitas, dan Pendapatan Per Saham).
Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan yang sudah dilakukan terlihat bahwa terjadi penurunan pada sebagian besar rasio selama pandemi Covid-19, diantaranya Rasio Lancar, Rasio Cepat, Modal Kerja Bersih, Perputaran Piutang, Rata-Rata Periode Tagih, Rata-Rata Periode Bayar, Perputaran Total Aktiva, Rasio Utang Terhadap Ekuitas, Rasio Utang Terhadap Aktiva, Rasio Cakupan Bunga, Marjin Laba Kotor, Marjin Laba Bersih, Hasil Pengembalian atas Aset, Hasil Pengembalian atas Ekuitas, dan Pendapatan Per Saham. Dimana penyebab utama rasio-rasio tersebut mengalami penurunan adalah kehadiran pandemi Covid-19 di Indonesia yang mempersulit keadaan perusahaan. Akan tetapi terdapat satu rasio yang mengalami kenaikan, yaitu rasio perputaran utang.